Saham-saham bank di AS masih sehat, jika investor kaya akan kesabaran



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Industri perbankan di Amerika Serikat (AS) telah terpukul akibat Covid-19. Bagi investor yang tengah memburu saham perbankan yang sedang murah, mungkin butuh kesabaran yang mendalam, karena sektor perbankan sangat sensitif terhadap suku bunga rendah, pemulihan ekonomi yang tidak merata dan prospek stimulus yang tidak mulus.

Industri perbankan yang ada dalam indeks S&P 500, yang mulai melaporkan pendapatan kuartal ketiga pada 13 Oktober, terakhir turun 33,7% untuk tahun ini, dibandingkan dengan kenaikan 5,8% untuk indeks S&P 500.

Bank telah menjadi penghambat indeks keuangan S&P yang lebih luas sehingga penurunan 19% year-to-date adalah yang kedua setelah penurunan saham perusahaan energi 49,9% di antara sektor utama S&P 11.


Yang pasti, jika anggota parlemen di Washington berhasil mencapai kesepakatan, paket stimulus fiskal baru dapat membantu pertumbuhan pendapatan bank, bila kebijakan itu meningkatkan pertumbuhan pinjaman, suku bunga, dan aktivitas ekonomi AS.

Baca Juga: Kredit investasi masih mencatatkan pertumbuhan positif

Dan indeks bank naik 12% dari palung intraday pada 2 September ke puncak pada 6 Oktober karena imbal hasil untuk obligasi AS yang berjangka lebih lama telah meningkat dengan harapan stimulus karena bank mendapat untung dari suku bunga yang lebih tinggi.

Tetapi investor tidak yakin bahwa kenaikan baru-baru ini akan berkelanjutan karena Federal Reserve telah mengisyaratkan rencana untuk mempertahankan suku bunga di posisi rendah di masa mendatang untuk membantu pemulihan ekonomi, yang diperkirakan akan memakan waktu bertahun-tahun.

“Anda sedang menunggu bertahun-tahun untuk sektor ini pulih sepenuhnya. Diperlukan banyak hal positif untuk terjadi dalam ekonomi AS agar dapat kembali ke jenis kinerja yang kita lihat di S&P yang lebih luas, ”kata Rick Meckler, partner, Cherry Lane Investments, kantor investasi keluarga di New Vernon , New Jersey.

"Investor, menurut saya, harus bersabar," ujarnya seperti dilansir Reuters, Jumat (9/10).

Bank-bank mengungguli pasar pada hari Kamis di tengah harapan baru untuk pakta stimulus setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan, tanpa memberikan rincian, bahwa ada peluang bagus untuk kesepakatan.

Baca Juga: Prospek Saham 7 Bank Besar: BBCA, BBRI, BMRI dan BBNI Tetap Jadi Pilihan Pelaku Pasar

Tetapi pada Kamis sore tidak ada kesepakatan meskipun Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin ditetapkan untuk melanjutkan pembicaraan.

Meckler mengatakan stimulus lebih lanjut akan menjadi "langkah pertama yang baik menuju lingkungan yang lebih baik bagi (bank) untuk menghasilkan pertumbuhan garis atas dan garis bawah."

Editor: Noverius Laoli