Saham-saham yang banyak ditadah asing saat IHSG anjlok di sesi I, Kamis (10/9)



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tumbang 4,88% atau turun 251,26 poin ke level 4.898,11 pada perdagangan sesi I Kamis (10/9). IHSG penurunan sepuluh sektor, utamanya dari penurunan sektor industri dasar dan aneka industri.

Mengutip data RTI, IHSG banyak tertekan dari penurunan sektor industri dasar 6,08% ke level 684,76, penurunan sektor aneka industri 5,99% ke level 829,47 dan penurunan sektor keuangan 5,40% ke level 1.095,29 dan sektor manufaktur 5,11% ke level 1.162,05.

Kemudian sektor tambang juga turun 4,70% ke level 1.322,08 dan sektor perkebunan turun 4,48% ke level 1.120,35 serta sektor perdagangan turun 4,40% ke level 1.838,53.


Total volume perdagangan saham selama sesi I di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai 6,85 miliar dengan nilai transaksi Rp 6,53 triliun. Investor asing mencatat net sell atau jual bersih Rp 418,321 miliar di semua pasar.

Baca Juga: Saham-saham yang dilepas asing saat IHSG anjlok pada sesi I, Kamis (10/9)

Di tengah penurunan IHSG, asing membukukan net buy atau beli bersih sejumlah saham. Bahkan rata-rata net buy asing ini termasuk lebih besar daripada net sell. Hal itu terlihat dari 10 saham paling banyak net buy nilainya di atas Rp 1 miliar. Sementara hanya tujuh saham di sesi I yang dijual asing di atas Rp 1 miliar. Sisanya hanya bernilai ratusan juta.

 Asing mencatat net buy terbesar pada saham PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) Rp 16,5 milair.  Kendati diborong asing, tapi saham TOWR turun 2,90% ke lvel Rp 1.005 per saham pada sesi I. Total volume perdagangan saham TOWR mencapai 92,7 juta dengan nilai transaksi Rp 93,6 miliar.

PT Bank Permata Tbk (BNLI) Rp 14,8 miliar. Saham BNLI turun tipis 0,38% ke level Rp 1.320 per saham pada sesi I. Total volume perdagangan saham BNLI mencapai 11,6 juta dengan nilai transaksi Rp 15,5 miliar.

Baca Juga: Airlangga Hartarto: Kebijakan PSBB ketat berdampak langsung ke saham dan ekonomi

Editor: Noverius Laoli