Saham SAME terkerek rencana ekspansi, ini rekomendasi analis



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pengelola rumah sakit OMNI, PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk, berencana mencari tambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.

Mengutip keterbukaan informasi di website Bursa Efek Indonesia (BEI), emiten berkode SAME itu berencana menggunakan dana hasil rights issue untuk mengambil alih seluruh saham PT Elang Medika Corpora (EMC) yang dimiliki PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK).

SAME akan mengambil alih 1,25 juta saham atau setara 99,99% dari modal disetor dan ditempatkan EMC. Adapun nilai nominalnya Rp 1 juta per saham. "Harga pembelian senilai Rp 1,25 triliun," jelas manajemen PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk dalam keterbukaan informasi pekan lalu. 


Untuk merealisasikan rights issues itu, SAME perlu memperoleh persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada 24 November 2020. Asal tahu saja, SAME bermaksud menerbitkan sebanyak-banyaknya 10,3 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp 20 per saham. 

Mengamati hal ini, Kepala Riset NH Korindo Sekuritas Indonesia Anggaraksa Arismunandar menjelaskan bahwa akuisisi SAME terhadap EMC berpotensi menghasilkan pelayanan kesehatan yang lebih terintegrasi. Sehingga harapannya, hal ini dapat memberikan dampak positif bagi SAME. 

Baca Juga: Dua emiten rumah sakit, HEAL dan SAME cari dana segar di bursa, bagaimana prospeknya?

Akan tetapi, lanjutnya, dampak positif dari akusisi itu belum dapat terlihat dalam waktu dekat.  "Dikarenakan operasional SAME cukup terdampak dari pembatasan usaha karena pandemic Covid-19," jelasnya ketika dihubungi Kontan.co.id, Sabtu (24/10). Ia juga melihat, nilai yang diincar terbilang  signifikan bila dibandingkan dengan total ekuitas yang dimiliki SAME. 

Walau begitu, sentimen rencana akuisisi telah mengerek harga saham SAME cukup drastis. Sepekan terakhir, harga saham SAME  naik 24,38% menjadi Rp 153. Menurut pengamatan Anggaraksa, pergerakan harga SAME pasca pengumuman rencana akuisi pada Jumat (18/10), cenderung fluktuatif yang disertai dengan lonjakan volume yang signifikan. Akan tetapi, sebelum prospektus final  serta harga pelaksanaan rights issue dirilis, masih sulit menentukan harga wajar SAME.

Tidak jauh berbeda, Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani mengungkapkan rencana rights issue untuk ekspansi bisnis menjadi pengerek harga saham SAME dalam beberapa waktu terakhir. 

"Secara teknikal, SAME masih memiliki potensi penguatan dengan support saat ini berada pada Rp 132 hingga Rp 133 dan resistance Rp 178 hingga 180," jelas Hendriko ketika dihubungi Kontan.co.id, Minggu (25/10). 

Editor: Handoyo .