Satu abad revitalisasi pendidikan kepelautan jadi momentum tingkatkan kualitas SDM



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Revitalisasi pendidikan kepelautan di Indonesia yang sudah dilakukan selama satu abad lebih, diharapkan menjadi momentum bagi Kementerian Perhubungan untuk meningkatkan kualitas SDM kepelautan, yang kompetensinya diakui dunia internasional. 

Hal tersebut disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat menjadi inspektur upacara “Perayaan 1 (Satu) Abad Revitalisasi Pendidikan Kepelautan di Indonesia” yang diselenggarakan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Perhubungan, di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta, Rabu (24/11). 

Dalam kegiatan yang mengusung tema “Bergerak Harmonikan Indonesia Menyongsong Indonesia Emas 2045”, Menhub mengatakan, dengan kondisi geografis Indonesia yang memiliki 17.000 lebih pulau, Indonesia termasuk dalam negara penghasil pelaut terbesar di dunia. 


“Kita memiliki visi menjadikan bangsa Indonesia sebagai poros maritim dunia. Oleh karena itu, pendidikan kepelautan dan pelayaran memegang peranan penting dalam menciptakan SDM yang unggul,” kata Menhub seperti dikutip dari siaran pers.

Baca Juga: Kemhub dan KKP kerjasama pelayanan status hukum kapal penangkap ikan

Budi Karya menuturkan, sejumlah capaian yang telah diraih hingga saat ini, dalam upaya meningkatkan kualitas SDM sektor transportasi laut diantaranya yaitu: membangun 10 Perguruan Tinggi Vokasi Pelayaran dan dua Balai Diklat Pelayaran dibawah Kemenhub, 18 Sekolah Tinggi dan Akademi di luar Kemenhub atau swasta, serta 34 SMK Pelayaran Negeri dan Swasta.

Capaian selanjutnya yaitu, dari perguruan tinggi pelayaran yang ada di Indonesia, menurut data, pada awal kuartal tahun 2021, sebanyak 1,2 juta lebih pelaut telah berlayar di dalam dan luar negeri. Dari jumlah tersebut, sekitar 28,5 % nya atau sekitar 350 ribu lebih, telah bekerja pada perusahaan pelayaran asing yang mengisi berbagai posisi mulai dari rating sampai dengan Chief Engineer dan Captain.

Lebih lanjut Menhub mengungkapkan, secara konsisten menjalin kerja sama dengan sejumlah negara sahabat, guna meningkatkan kualitas SDM kepelautan. “Para Duta Besar juga sering memberikan kuliah umum atau sharing session kepada para taruna-taruni,” ujar Menhub.

Pada acara perayaan kali ini, turut dihadiri sejumlah Duta Besar dari sejumlah negara, diantaranya: Duta Besar Bahrain Ahmed Abdulla Al Harmasi Al Hajeri, Dubes Palestina Dr. Zuhair S.M. Alshun, dan Dubes  Venezuela Radames Jesus Gomez Azuaje dan Wakil Dubes Iran Mahdi Rounagh.

Baca Juga: Kemhub pastikan kapal dan awak kapal bersetifikat

Perkembangan pendidikan kepelautan di Indonesia telah dimulai sejak zaman kerajaan, diawali pada masa kerajaan tertua di Nusantara, yaitu sejak Kerajaan Kutai pada tahun 400 Masehi. Kemudian dilanjutkan pada abad ke-13 melalui Kerajaan Samudera Pasai di Kota Lhokseumawe, Aceh. Dan dilanjutkan kembali pada awal abad ke-16 di Sulawesi Selatan melalui Kerajaan Gowa dan Tallo, atau lebih dikenal dengan Kerajaan Makassar. 

Editor: Noverius Laoli