Sederet saham ini sudah melesat lebih dari 100% secara ytd, ini saran analis



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang tahun 2020 berjalan, beberapa saham menunjukkan kenaikan harga yang signifikan. 

Saham tersebut antara lain PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) yang naik 397,47% ytd menjadi Rp 985, PT Indofarma Tbk (INAF) naik 279,31% ytd menjadi Rp 3.300, dan PT Kimia Farma Tbk (KAEF) naik 160% ytd menjadi Rp 3.250.

Baca Juga: Saham-saham yang dilepas asing pada sesi I saat IHSG menguat, Kamis (13/8)


PT Pudjiadi & Sons Estate Tbk (PNSE) naik 171,08% ytd menjadi Rp 900, PT Satria Antaran Prima Tbk (SAPX) naik 165,06% ytd menjadi Rp 2.200, PT Argo Pantes Tbk (ARGO) naik 103,64% ytd menjadi Rp 1.680 dan PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) naik 113,1% ytd menjadi Rp 358. Kemudian ada PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk (CENT), naik 105,48% ytd ditutup pada level Rp 150.

Di tengah kenaikan harga saham tersebut, bagaimana kinerja perusahaan?

Seluruh saham farmasi di atas menunjukkan kenaikan pendapatan dan laba bersih di semester I-2020, kecuali INAF. Pendapatan INAF naik 21,28% yoy menjadi Rp 447,3 miliar, namun ditengah kenaikan pendapatan tersebut Indofarma masih mengalami kerugian Rp 4,66 miliar. 

Sebagai catatan, kerugian bersih INAF sebenarnya berkurang bila dibanding kondisi semester I-2019 yang mengalami rugi Rp 24,36 miliar. 

Baca Juga: IHSG naik tipis 0,10% ke level 5.238,545 pada perdagangan sesi I, Kamis (13/8)

PYFA mencatatkan kenaikan pendapatan 0,16% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 121,57 miliar, dan laba bersih naik 222,03% yoy menjadi Rp 5,7 miliar. Kondisi serupa juga dialami KAEF yang pendapatannya meningkat 3,76% yoy menjadi Rp 4,69 triliun, dan laba bersih Kimia Farma naik 1,72% yoy menjadi Rp 48,57 miliar. 

Di sektor properti, pengelola Hotel The Jayakarta yaitu PNSE mengalami penurunan pendapatan hingga separuhnya yaitu dari Rp 82,37 miliar menjadi Rp 40,11 miliar. Sehingga kerugian bersih PNSE meningkat dari Rp 14,24 miliar menjadi Rp 25,25 miliar. 

Editor: Tendi Mahadi