KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa kripto bakal segera hadir di Indonesia. Kali ini, lembaga fasilitator perdagangan aset kripto ditargetkan bisa meluncur di Juni 2023. Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar Bappebti Tirta Karma Sanjaya mengatakan, bursa kripto diperlukan agar memudahkan dalam pengawasan transaksi dan pelaporan ke Bappebti. Kehadirannya juga bisa menjamin keamanan transaksi para konsumen. Pembentukan kelembagaan bursa aset kripto bakal rampung setidaknya pada pertengahan tahun 2023. Bursa kripto secara khusus akan menjadi tempat perdagangan aset-aset kripto.
"Kami optimis pembentukan bursa kripto bisa selesai Juni 2023," ungkap Tirta saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (6/2).
Baca Juga: Bappebti Gelar Bulan Literasi Kripto, Indodax Turut Galakkan Edukasi Nantinya, lanjut Tirta, bursa kripto akan terintegrasi dengan seluruh sistem platform para pedagang kripto yang dalam hal ini merupakan anggota bursa. Di mana semua anggota bursa ialah 25 Pedagang Fisik Aset Kripto yang telah ditetapkan dalam Peraturan Bappebti (PerBa) Nomor 13 Tahun 2022. Anggota bursa kripto adalah pihak yang mempunyai hak untuk menggunakan sistem dan/atau sarana Bursa Berjangka dan hak untuk melakukan transaksi Kontrak Berjangka, Kontrak Derivatif Syariah, dan/atau Kontrak Derivatif lainnya sesuai dengan peraturan dan tata tertib Bursa Berjangka. Menariknya, semua pedagang kripto tidak hanya sekedar bisa menjadi anggota bursa saja, tetapi juga bisa ikut andil menjadi
shareholder bursa. Selain itu, jika wacana pembentukan bursa kripto terwujud, maka Indonesia akan menjadi negara pertama di dunia yang menghadirkan bursa khusus perdagangan kripto. Ketua Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (ASPAKRINDO) Teguh Kurniawan Harmanda turut senang melihat Bappebti sudah serius dalam membentuk bursa kripto. Dari sisi pelaku usaha sendiri, Calon Pedagang Fisik Aset Kripto menyatakan sudah siap melakukan integrasi sistem ke bursa kripto. "Kami sudah menyiapkan sistem khusus yang nantinya bisa terhubung dengan bursa kripto, lembaga kliring dan kustodian," kata Teguh kepada Kontan.co.id, Senin (6/2) Teguh bilang, urgensi pembentukan bursa kripto saat ini sudah menjadi penting. Seiring jumlah investor dan transaksi yang meningkat, maka membutuhkan otoritas yang melindungi kepentingan investor dan pelaku usaha. Para pelaku usaha berharap popularitas kripto akan meningkat dan menjadi lebih
legitimate dengan hadirnya bursa kripto yang menjadi kelengkapan ekosistem. Peluncuran bursa kripto juga dapat melegalkan
trading futures di Indonesia yang menginginkan kepastian keamanan dan perlindungan konsumen. "Bursa kripto pun bisa membuat masyarakat dan investor lebih aman dan percaya diri untuk masuk ke
market," sambung Teguh. Menurut Teguh, peluang bagi perkembangan industri kripto masih sangat besar. Dengan total jumlah investor kripto yang mencapai 16,7 juta di akhir 2022, berarti baru 6% penduduk Indonesia dari total 274 juta yang belum investasi kripto. Artinya potensi
market masih sangat besar untuk bisa dimaksimalkan.
Baca Juga: Aset Kripto Diproyeksi Lanjut Menguat pada Februari 2023 Terlebih, saat ini aset kripto sudah dipercaya oleh banyak investor ritel di Indonesia yang sebelumnya terlebih dahulu masuk ke instrumen saham dan reksadana.
"Prospek imbal hasil yang tinggi dan kemudahan untuk berinvestasi menjadi daya tarik utama kripto," ujar Teguh. Hanya saja, saat ini masih banyak masyarakat belum sepenuhnya memahami investasi aset kripto, seperti cara memulai hingga strategi untuk mendapatkan profit. Di samping itu, sering terjadi penipuan investasi bodong yang berkedok aset kripto, sehingga membuat citra industri ini menjadi negatif.
VP Corporate Communication Tokocrypto, Rieka Handayani menambahkan bahwa kehadiran bursa kripto sudah dinantikan oleh pelaku usaha di industri aset kripto, termasuk Tokocrypto. Perusahaan yang tergabung di bawah Aspakrindo ini termasuk salah satu anggota bursa kripto. Dengan ekosistem perdagangan aset kripto yang lengkap dan pasar yang mulai kembali pulih, jumlah investor kripto diyakini akan terus meningkat. Di mana, hadirnya bursa kripto bisa menjadi faktor pendorongnya.
Editor: Tendi Mahadi