KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten tengah ramai-ramai menggelar aksi pemecahan nominal saham atau
stock split. Terbaru, PT Petrosea Tbk (
PTRO) yang telah mendapatkan restu dari para pemegang sahamnya untuk melakukan pemecahan nilai nominal saham alias
stock split. Aksi ini telah mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Senin (16/12).
RUPSLB PTRO menyetujui perubahan Anggaran Dasar Pasal 4 ayat 1 Perusahaan sehubungan dengan rencana aksi korporasi tersebut. Para pemegang saham PTRO menyetujui stock split dengan rasio 1:10.
Baca Juga: Sah! Emiten Prajogo Pangestu Petrosea (PTRO) Stock Split dengan Rasio 1:10 Dengan
stock split ini, maka nilai nominal saham PTRO yang semula sebesar Rp 50 per saham, akan menjadi Rp 5 per saham.
Sebelumnya, PT Indosat Tbk (ISAT) mendapatkan persetujuan untuk melakukan pemecahan nilai saham alias
stock split dalam Rapat Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Selasa (25/9).
Stock split ISAT akan dilakukan dengan rasio 1:4 untuk seluruh saham Seri B. Nantinya nominal saham Seri B ISAT akan berubah dari Rp 100 menjadi Rp 25 per saham. Kemudian, PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk (
SAMF) juga berencana melakukan pemecahan nilai nominal saham atau
stock split dengan rasio 1:2. Melalui aksi korporasi tersebut, nilai nominal saham SAMF akan berubah dari sebelumnya Rp 100 per saham, menjadi Rp 50 per saham setelah
stock split.
Baca Juga: Pilah-pilih Saham Emiten Ritel di Tahun 2025, Mana Jagoannya? Kini SAMF tengah menanti persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk aksi korporasi yang akan digelar pada Kamis 16 Januari 2025. Selain itu, PT Metro Realty Tbk (
MTSM) berencana melakukan
stock split dengan rasio 1:5. Aksi korporasi itu rencananya akan berlangsung pada semester I-2025 mendatang.
Head of Equity Research Kiwoom Sekuritas Indonesia, Sukarno Alatas menjelaskan bahwa efektivitas aksi
stock split sangat bergantung pada fundamental dan rekam jejak historis saham tersebut.
Editor: Noverius Laoli