Sejumlah emiten terus mengucurkan investasi di bisnis pengelolaan air bersih



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten terus mengucurkan investasi di bisnis pengelolaan air bersih. Ekspansi terus dilakukan untuk meluberkan portofolio infrastrukstur sitem Penyediaan Air Minum (SPAM). 

PT Adaro Energy Tbk (ADRO), menjadi salah satu emiten yang getol menggarap segmen pengelolaan air bersih. Melalui anak usahanya, PT Adaro Tirta Mandiri (ATM) atau juga dikenal dengan Adaro Water, Grup ADRO per akhir tahun 2020 memiliki dan mengoperasikan fasilitas air dengan kapasitas melebihi 1.200 liter per detik (lpd) di beberapa lokasi.

Portofolio pengelolaan air bersih Group ADRO tersebar di Banjarbaru (Kalimantan Selatan), Sampit (Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah), Gresik (Jawa Timur), dan Dumai (Riau).


Dalam menjalankan pengelolaan air bersih ini, Adaro Water juga menjalin kemitraan dengan emiten lainnya untuk mendirikan usaha patungan, misalnya dengan PT Adhi Karya Tbk (ADHI). Bersama ADHI, Adaro Water membentuk PT Dumai Tirta Persada (DTP) yang 49% sahamnya dimiliki oleh Adaro Tirta Mandiri dan 51% oleh Adhi Karya. 

Baca Juga: PUPR resmi teken KPBU SPAM regional Karian - Serpong Rp 2,43 triliun

Presiden Direktur Adaro Power & Adaro Water Wito Krisnahadi menyampaikan, DTP telah mencapai tahap penting dengan menyelesaikan fase pertama proyek pengelolaan air bersih di Dumai dengan kapasitas 50 lpd yang mulai beroperasi sejak awal Desember 2020. Nantinya, proyek ini akan terus dikembangkan dengan total kapasitas mencapai 450 lpd.

"DTP saat ini sedang mempersiapkan untuk memasuki fase berikutnya untuk menambah 200 lps. Sementara itu, proyek Adaro Tirta Mandiri di Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, melalui PT Adaro Tirta Mentaya (ATMe) juga telah rampung," terang Wito saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (4/5).

Dia menegaskan, Adaro Water bakal terus fokus menjalankan kegiatan bisnisnya untuk memberi nilai tambah kepada Group Adaro. Adaro Water juga telah menetapkan target untuk mencapai kapasitas total 4.000 lpd di jangka waktu menengah. 

Editor: Handoyo .