KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mayoritas emiten retail telah melaporkan kinerja semester pertama tahun ini. Dari data yang dikumpulkan Kontan.co,id, terlihat bahwa emiten retail yang menyediakan bahan konsumsi pokok menunjukkan peningkatan kinerja namun sebaliknya bagi retail non-pokok. Retail yang menyediakan bahan pokok misalnya PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) yang mengantongi pendapatan sebesar Rp 38,08 triliun, meningkat 5,31% secara tahunan (yoy) dan PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) yang meraup pendapatan Rp 6,48 triliun atau naik 11,53% yoy. Keduanya juga mencatatkan kenaikan laba masing-masing 23,2% yoy menjadi Rp 493,26 miliar dan 15,9% yoy menjadi Rp 103,19 miliar. Sementara itu, emiten retail non-pokok seperti PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS), PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) mencatat penurunan pendapatan dan laba bersih. Hanya PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) yang masih mampu mencatatkan pertumbuhan laba 3,88% yoy dari Rp 109,18 miliar menjadi Rp 113,42 miliar di tengah penurunan pendapatan.
Sektor retail lesu, analis menyarankan investor untuk wait and see
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mayoritas emiten retail telah melaporkan kinerja semester pertama tahun ini. Dari data yang dikumpulkan Kontan.co,id, terlihat bahwa emiten retail yang menyediakan bahan konsumsi pokok menunjukkan peningkatan kinerja namun sebaliknya bagi retail non-pokok. Retail yang menyediakan bahan pokok misalnya PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) yang mengantongi pendapatan sebesar Rp 38,08 triliun, meningkat 5,31% secara tahunan (yoy) dan PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) yang meraup pendapatan Rp 6,48 triliun atau naik 11,53% yoy. Keduanya juga mencatatkan kenaikan laba masing-masing 23,2% yoy menjadi Rp 493,26 miliar dan 15,9% yoy menjadi Rp 103,19 miliar. Sementara itu, emiten retail non-pokok seperti PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS), PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) mencatat penurunan pendapatan dan laba bersih. Hanya PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) yang masih mampu mencatatkan pertumbuhan laba 3,88% yoy dari Rp 109,18 miliar menjadi Rp 113,42 miliar di tengah penurunan pendapatan.