Sentimen Bitcoin Pekan Ini, dari Pidato The Fed hingga Perayaan Imlek



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bitcoin (BTC) mengawali perdagangan bulan Februari dengan pergerakan datar (sideways) di rentang US$ 41.800 – US$ 43.800, setelah berhasil menutup bulan Januari 2024 dengan kenaikan tipis sekitar 0,62% di harga US$ 42.580.

Selasa (6/2) pagi pukul 08.00 WIB, BTC bertengger di level US$ 42.600 yang naik sekitar 0,52% dalam 24 jam terakhir. Di waktu yang sama, Ethereum (ETH) juga mengalami kenaikan 0,87% bergerak di US$ 2.301. Adapun, total kapitalisasi pasar aset kripto berada di level US$ 1,590 triliun, menguat 0,70% dalam 24 jam terakhir.

Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha, menjelaskan, secara teknikal BTC berpotensi akan bergerak sideways pada rentang US$ 41.800 - US$ 43.800 atau di kisaran MA-20 hingga MA-50, apabila melihat pergerakan harga Bitcoin di pagi hari ini.


Di sisi lain, jika BTC berhasil naik di atas MA-50, maka potensi menuju ke resistance US$ 44.500. Sementara, penurunan di bawah MA-20, BTC melemah ke support US$ 40.500. Breakdown di bawah MA-50 potensi penurunan ke support dinamis MA-20 di kisaran US$42.000 dan support terdekat berada di US$ 40.500.

Baca Juga: Mengurai Penyebab Tingginya Minat Gen Z dan Milenial Atas Kripto, Sulit Dimanipulasi

Sementara itu, beberapa altcoin mencatat kenaikan yang signifikan dalam periode tujuh hari terakhir. Seperti, Chainlink (LINK) melesat 25,70% mendekati level US$ 20. Pendle (PENDLE) menguat 14,84% bertengger di US$ 3,05 dan Immutable X (IMX) bertengger di US$ 2,39 naik 12,30% dalam periode tujuh hari terakhir.

Pekan sebelumnya, Panji mengatakan, Bitcoin berhasil melalui ketidakpastian menunggu hasil FOMC dan pernyataan dari petinggi The Fed. Seperti diketahui, The Fed kembali mempertahankan suku bunga acuannya di kisaran 5,25%-5,50% pada Rabu (31/1).

Ketua The Fed, Jerome Powell, menegaskan bahwa bank sentral lebih berhati-hati terhadap penurunan suku bunga, mengingat perekonomian AS tetap kuat dan tingkat inflasi juga masih di atas target 2% YoY.

Menurut alat CME FedWatch Tool, The Fed masih akan berpotensi besar mempertahankan suku bunga pada FOMC Maret. Sementara FOMC bulan Mei, terdapat peluang 54% The Fed akan memangkas suku bunga 25 basis poin atau 0,25%.

Peristiwa Penting Minggu ini

Panji menyebut, pekan ini akan menjadi periode penting bagi para investor kripto, seiring dengan beberapa peristiwa signifikan yang terkait dengan kripto dan faktor makro yang akan diulas.

Kandidat pro-Bitcoin Nayib Bukele memenangkan pemilihan kembali sebagai Presiden El Salvador, menunjukkan komitmen lebih lanjut terhadap Bitcoin, terutama akumulasi BTC dan program Freedom Visa and Citizen berbasis Bitcoin.

Sementara itu, The People's Bank of China (PBoC) mengumumkan penurunan Reserve Requirement Ratio (RRR) sebesar 50 bps. Adapun, Hong Kong menuju tanggal penentuan persetujuan BTC Spot ETF (9/2).

Baca Juga: Berbalik Menguat dari Tekanan Suku Bunga, Pasar Kripto Berpotensi Reli

“Kedua berita tersebut berpotensi menjadi sentimen utama penggerak aset kripto yang masuk ke jenis narasi China, seperti $CFX $CTK $FIL $VET, dan lain-lain,” imbuh Panji dalam siaran pers, Selasa (6/2).

Dari Amerika, terdapat beberapa peristiwa makro yang dapat dicermati termasuk data PMI Jasa S&P pada hari Senin, data PMI Non-Manufaktur ISM pada hari Selasa, dan Klaim Pengangguran (Jobless Claim) pada hari Kamis.

Namun, peristiwa paling penting yang harus diwaspadai adalah pidato pejabat The Fed. Pidato anggota FOMC Raphael Bostic, Loretta Mester, Adriana Kugler, Thomas Barkin, dan Michelle Bowman dijadwalkan pada minggu ini.

Presiden Federal Reserve Bank of Chicago Austan Goolsbee dan Bowman telah menolak ekspektasi penurunan suku bunga pada bulan Mei atau Juni.

Editor: Tendi Mahadi