Setelah diskriminasi sawit, Uni Eropa berikan hibah senilai Rp 232 miliar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia dan Uni Eropa memperkuat kerja sama ekonomi melalui program ASEAN Regional Integration Support - Indonesia Trade Support Facility (ARISE+ Indonesia). ARISE+ Indonesia merupakan program hibah 4 tahun bernilai 15 juta Euro atau sekitar Rp 232 miliar.

Program ARISE+ Indonesia ini untuk mendukung fasilitas perdagangan, kebijakan perdagangan dan investasi, infrastruktur untuk mendorong ekspor unggulan seperti produk pertanian dan perikanan, serta mempromosikan Indikasi Geografis (IG).

Baca Juga: Kamar Dagang Eropa: BUMN memonopoli ekonomi, China harus berubah


Program ini pun sudah berjalan sejak Februari 2019 hingga Januari 2023.

Deputi Bidang Ekonomi Bappenas Bambang Prijambodo mengatakan, nantinya penyaluran hibah ini akan didasarkan atas kebutuhan masing-masing sektor.

"Jadi kita akan bertemu stakeholder butuhnya apa, tentunya dalam framework nasional [peningkatan ekspor]. Nanti yang penting apa yang diusulkan, lalu proposalnya dimasukkan," tuturnya, Rabu (25/9).

Lebih lanjut Bambang mengatakan, dengan ARISE+ Indonesia ini, produk ekspor unggulan Indonesia akan mendapatkan nilai tambah. Harapannya, defisit neraca perdagangan akan menurun dengan peningkatan ekspor produk manufaktur. Dia mengatakan, ekspor Indonesia masih didominasi oleh sumber daya alam sehingga memengaruhi ketidakstabilan harga pasar.

Adanya program ini diharapkan dapat membuat perusahaan-perusahaan kecil tumbuh dan bisa bersaing dan terintegrasi ke dalam rantai nilai global. Dengan begitu, ekonomi Indonesia bisa mendiversifikasi dan meningkatkan struktur produksi dan ekspor.

Baca Juga: Trump bakal dimakzulkan, dollar AS keok terhadap 6 mata uang utama dunia

Editor: Noverius Laoli