Setelah stock split? Ini rekomendasi saham BBCA



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) akan menjadi lebih terjangkau dalam waktu dekat. Pasalnya, manajemen Bank BCA melakukan aksi korporasi memecah nilai nominal saham atau stock split. Dengan harga saham BBCA yang bakal lebih murah, bagaimana rekomendasi para analis?

Apakah saham BBCA setelah stock split layak dibeli? Bagaimana prospek harga saham BBCA setelah stock split?

Stock split saham BBCA berlangsung dengan rasio 1:5. Dengan aksi korporasi ini, total jumlah saham BBCA akan membesar dari 24,65 miliar saham menjadi 123,27 miliar saham. Adapun nilai nominal saham akan berubah dari Rp 62,5 per saham menjadi Rp 12,5 per saham.


Awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar tunai mulai pada Jumat (15/10) mendatang. Pada penutupan perdagangan Selasa (12/10), harga saham BBCA ditutup menguat 0,90% ke level 36.600 per saham.

 
BBCA Chart by TradingView

Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Setya Ardiastama mengatakan, aksi korporasi ini dapat meningkatkan likuiditas perdagangan saham BBCA di bursa Efek Indonesia dan harga yang lebih terjangkau. “Secara garis besar, stock split dapat berdampak pada likuiditas pasar, yang tentunya cukup diminati dari segi investor maupun manajemen tersebut,” ungkap Okie, Selasa (12/10).

Baca Juga: IHSG ditutup di zona hijau, saham-saham ini paling banyak diborong asing

Dengan demikian, Okie melihat aksi stock split saham BBCA tersebut juga dapat menaikkan citra perusahaan, dimana ada potensi kenaikan kapitalisasi pasar dapat menjadi benefit. Sekarang, emiten dengan kode saham BBCA masih bertengger di urutan pertama dengan kapitalisasi pasar terbesar senilai Rp 902,37 triliun.

Berdasarkan historis, Okie menuturkan, pelaku pasar akan merespons baik aksi korporasi stock split saham BBCA ini. Namun, dengan tetap mempertimbangkan kinerja dari keuangan emiten.

Seperti diketahui, BBCA pernah melakukan tiga kali pemecahan nilai nominal saham. Terakhir, Bank Central Asia melakukan stock split pada 2008 dengan rasio 1:2.

Simak rekomendasi saham BBCA di halaman selanjutnya

Editor: Adi Wikanto