Setelah Thailand, BI Bidik Perluasan QRIS Lintas Negara ke Malaysia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia terus memperluas kegunaan transaksi pembayaran QRIS lintas negara. Kini bank sentral Indonesia tersebut menyiapkan sistem dan infrastruktur QRIS lintas negara, yakni antar Indonesia dengan Malaysia.

Sebelumnya, pada 2021 BI telah melakukan pilot project dengan regulator Thailand untuk  menerapkan QRIS lintas negara secara komersil penuh pada kuartal I-2022. Pembayaran berbasis kode QR antar negara ini dinilai lebih aman. Sebab, nasabah tidak perlu lagi membawa uang dalam jumlah banyak jika ke negeri orang.

Di bawah payung curency settlement (LCS), nasabah menggunakan rupiah dengan sistem QR itu walau sedang di luar  negeri. Nasabah bisa berhemat, karena tidak ada lagi biaya dan komisi seperti biaya kurs.


Sejumlah perbankan pun tengah menyiapkan rencana penerapan ini. Contohnya, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) yang tengah menyiapkan infrastruktur QRIS Cross Border (lintas negara) secara menyeluruh.

Thomas Wahyudi, SVP Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri menyatakan  persiapan itu dari semua aspek baik dari aspek teknis, operasional, penanganan keluhan nasabah.

Baca Juga: Ada Peluang, Bank Mandiri Persiapkan Infrastruktur QRIS Lintas Negara

"Sehingga diharapkan saat diluncurkan dan saat kondisi pariwisata telah membaik, kami dapat langsung memberikan layanan yang terbaik dan maksimal bagi nasabah dan juga turis mancanegara yang datang ke Indonesia. Pada tahap awal kami akan melakukan implementasi di sisi system Acquiring, yang mana hal tersebut memungkinkan para turis dari mancanegara dapat bertransaksi di Merchant Bank Mandiri di Indonesia," ujar Thomas kepada Kontan.co.id pada Selasa (25/1).

Lanjutnya, Bank Mandiri akan mematuhi dan mengimplementasikan ketentuan yang diterapkan regulator. Memang, saat ini Bank Indonesia (BI) tengah menyiapkan sistem dan infrastruktur untuk implementasi QRIS lintas negara dengan Malaysia. Sebelumnya, BI juga telah bekerja sama dengan regulator Thailand untuk QRIS yang ditargetkan diimplementasikan pada kuartal pertama 2022.

Thomas menyatakan tantangan atas layanan QRIS ini di sisi edukasi layanan khususnya bagi merchant penerima transaksi serta pengguna e-wallet luar negeri agar transaksi dapat berlangsung lancar. Sedangkan peluangnya adalah apabila kita melihat dari sisi fleksibilitas transaksi.

"Layanan QR payment ini dirasa akan jauh lebih fleksibel dan User akan menjadi lebih mudah dalam melakukan transaksi karena hanya menggunakan ponselnya," paparnya.

Bank Mandiri mencatat transaksi QRIS telah mencapai hampir meningkat 586,5% secara  year on year (yoy) menjadi 600 miliar di sepanjang 2021. Thomas bilang, QRIS ini  baru diimplementasikan sejak akhir 2019 lalu. Adapun transaksi QRIS dilakukan baik di merchant-merchant anchor/jaringan maupun UMKM.

"Diharapkan QRIS mampu meningkat secara agresif di tahun 2022 ini. Bank Mandiri optimis dengan adanya keberhasilan program vaksin, mulai bangkitnya sektor wisata domestik dan internasional, tahun 2022 akan menjadi momentum pemulihan perekonomian Indonesia," katanya.

Bank Mandiri melihat bisnis ritel sudah kembali bertumbuh saat ini. Juga dibukanya kembali bisnis eksisting yang sebelumnya tutup sehingga secara frekuensi transaksi dan volume transaksi juga akan tumbuh, bahkan jauh lebih baik dari tahun 2020 dan 2021.

 
BMRI Chart by TradingView

Editor: Anna Suci Perwitasari