Simak hasil kinerja operasional sejumlah emiten kontraktor batubara di tahun lalu



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten yang bergerak di bidang kontraktor jasa pertambangan batubara mencatatkan kinerja operasional yang beragam pada tahun lalu.

PT SMR Utama Tbk (SMRU) mengalami penurunan volume pengupasan lapisan tanah atau overburden removal (OB) sebesar 12,27% (yoy) menjadi 27,3 juta bank cubic meter (bcm) pada tahun lalu. Di sisi lain, volume pengambilan batubara atau coal getting perusahaan naik 17,85% (yoy) menjadi 3,3 juta ton.

Baca Juga: Kinerja operasional SMR Utama (SMRU) kurang mumpuni di tahun lalu


Sekretaris Perusahaan SMRU Ricky Kosasih mengatakan, penurunan volume OB lebih disebabkan adanya keterlambatan pengerjaan kontrak baru dari PT Berau Coal di area Sambarata, Kalimantan Timur.

Dalam pemberitaan sebelumnya, SMRU mendapat kontrak dari Berau Coal pada Agustus tahun kemarin untuk jasa pertambangan batubara dan penyewaan alat-alat berat. “Pengerjaan untuk lokasi baru di Sambarata terlambat mulainya,” ujar dia, Jumat (7/2).

Sementara itu, PT United Tractors Tbk (UNTR) melalui anak usahanya PT Pamapersada Nusantara meraih kenaikan volume OB sebesar 2,62% (yoy) menjadi 916,3 juta bcm hingga November 2019 lalu. Adapun volume coal getting UNTR di periode yang sama tumbuh 5,88% (yoy) menjadi 120,5 juta ton.

Sekretaris Perusahaan UNTR Sara K. Loebis menyampaikan, hasil positif tersebut diperoleh lantaran tidak ditemui masalah berarti di area operasional pertambangan PAMA. Belum lagi, kondisi cuaca cukup mendukung proses kegiatan operasional.

Baca Juga: Kinerja bisnis jasa pertambangan United Tractors (UNTR) tumbuh positif di tahun lalu

“Peningkatan kinerja pertambangan batubara sejalan dengan target yang diminta klien PAMA,” kata dia, hari ini (7/2).

Walau belum dijelaskan secara rinci, Sara menyebut, tahun ini UNTR membidik jumlah coal getting yang sama dengan target di tahun sebelumnya. Di sisi lain, perusahaan kemungkinan akan sedikit menurunkan proyeksi volume OB seiring pelemahan harga batubara akhir-akhir ini.

Editor: Tendi Mahadi