Simak ikhtiar Bukit Asam (PTBA) menjaga kinerja di tengah pandemi corona



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menjadi salah satu emiten yang mulai merasakan dampak penyebaran virus corona (Covid-19). Salah satu pasar ekspor PTBA, yakni India, sedang menerapkan karantina wilayah (lockdown). Alhasil, ekspor emiten pelat merah tersebut ke India mulai terganggu.

Direktur Keuangan Bukit Asam Mega Satria mengatakan per kuartal I-2020 ekspor ke negara tujuan (khususnya India) masih berjalan normal. Mega menilai, dampak lockdown yang dilakukan India akan terasa pada kinerja PTBA di kuartal kedua 2020. Terlebih, lockdown di negara tersebut diperpanjang sampai 14 Mei 2020.

Baca Juga: Ini strategi Link Net menggaet pelanggan baru


“Di kuartal kedua, India tidak total lockdown. PTBA masih bisa melakukan penjualan ke India, namun hanya ke pelabuhan yang dikelola private (swasta) namun jumlahnya tidak besar,” ungkap Mega dalam paparan kinerja PTBA di Jakarta, Senin (4/5).

Melansir laporan keuangan per kuartal I-2020, penjualan batubara ke India menjadi penjualan ekspor terbesar setelah ke pasar domestik. Penjualan ke India mencapai Rp 651,05 miliar atau 12,73% dari total pendapatan konsolidasian.

Selain itu, PTBA juga tidak menampik serapan energi listrik untuk industri dalam negeri saat ini dalam kondisi menurun setidaknya mulai bulan April 2020. Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan PT Indonesia Power (PTIP) pun sudah mengajukan penurunan pasokan batubara dari PTBA.

Salah satu upaya yang dilakukan PTBA adalah melakukan perluasan dan mencari pasar baru di kuartal kedua 2020 ini. PTBA telah melakukan penjualan ke pasar baru di Brunei Darussalam, Kamboja, Thailand, Vietnam, Hong Kong, hingga Korea Selatan. “Kami mencoba substitusi ke pasar ekspor yang tidak terdampak Covid-19,” sambung Mega.

Baca Juga: Gara-gara corona, ekspansi bisnis Ancora Indonesia Resources (OKAS) terganggu

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Bukit Asam Arviyan Arifin menambahkan PTBA juga akan melakukan efisiensi guna menjaga kinerja PTBA tetap prima.

Editor: Tendi Mahadi