Simak ikhtiar Intraco Penta (INTA) tekan rugi bersih pada tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Intraco Penta Tbk bersiap memperbaiki kinerja bottom line. Emiten berkode saham INTA itu berharap bisa menekan kerugian bersih secara signifikan pada tahun ini dan membukukan laba bersih pada tahun 2022 mendatang.

INTA sudah menyiapkan sejumlah strategi untuk mendukung tujuan tersebut, termasuk di antaranya mengoptimalisasi aset-aset yang kurang produktif atau aset non inti (non core asset) untuk pelunasan sebagian utang sebagian utang PT Intan Baruprana Finance Tbk (IBFN), anak usaha INTA yang bergerak di jasa pembiayaan.

Asal tahu, menurut catatan manajemen, total utang IBFN saat ini mendekati Rp 1 triliun. Total utang tersebut berasal dari beberapa kreditur yang meliputi sejumlah bank BUMN dan lembaga keuangan asing.


Baca Juga: INTA Ungkit Penjualan Alat Berat Tahun Ini

Direktur Utama INTA, Petrus Halim mengatakan, optimalisasi aset non inti untuk melunasi sebagian utang dilakukan dengan cara menjual ataupun menyewakan aset-aset yang masuk ke dalam kategori ini. 

Dana yang diperoleh selanjutnya bakal digunakan untuk melunasi sebagian utang IBFN yang ada saat ini, sedang sisanya akan direstrukturisasi dan dicicil sesuai kurun waktu yang disepakati kelak dengan pihak kreditur. Di samping itu, pemotongan berbagai biaya jujga terus dilakukan untuk meningkatkan efisiensi biaya operasional. 

“Dengan beban bunga yang menurun dan beban operasi yang menurun, kita harapkan kita kembali kepada profitability, posisi kembali untung, ini yang menjadi strategi besar kita,” ujar Petrus dalam sesi paparan publik yang disiarkan virtual, Rabu (30/6).

Sebagai pengingat, mengutip laporan keuangan tahunan perusahaan, INTA membukukan rugi bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 854,23 miliar di tahun 2020, naik dari rugi bersih tahun 2019 yang Rp 440, 52 miliar di tahun 2019. 

Editor: Handoyo .