Simak Prospek Bisnis dari Autopedia Sukses Lestari yang Bakal IPO



KONTAN.CO.ID -   JAKARTA. Perusahaan yang bergerak di bidang lelang kendaraan PT Autopedia Sukses Lestari Tbk bersiap untuk menggelar penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO).

Dalam prospektus yang dipublikasikan pada Selasa (28/12), anak usaha PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) ini akan menawarkan sebanyak-banyaknya 2,55 miliar saham baru atau sekitar 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum perdana saham.

Nilai nominal senilai Rp 16 per saham dengan harga penawaran sekitar Rp 200 sampai dengan Rp 276 per saham. Dengan demikian, Autopedia Sukses Lestari berpontesi meraih dana sebesar Rp 703,59 miliar dari hajatan IPO ini.


Sebagai informasi, saat ini ASSA mengempit 97% dari total saham Autopedia Sukses Lestari.

Baca Juga: Bersiap IPO, Autopedia Sukses Lestari Incar Dana Rp 703,59 Miliar

Rencananya, jadwal masa penawaran umum akan dilakukan pada 13 hingga 17 Januari 2022 dan tanggal pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 19 Januari 2022.

Autopedia Sukses Lestari berencana untuk menggunakan sekitar 64,98% untuk modal kerja sehubungan dengan usaha baru yang akan mulai beroperasi secara penuh pada awal Tahun 2022, antara lain usaha jual beli kendaraan bekas baik online maupun offline.

Sementara sisanya sekitar 35,02% untuk pelunasan seluruh pinjaman ke perusahaan induk.

Hingga September 2021, calon emiten ini memperoleh pendapatan sebesar Rp 135,28 miliar atau meningkat 2,57% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 131,88 miliar.

Baca Juga: Ceruk Pasar Mobil Bekas Masih Bergas, Inilah Merek Mobil yang Paling Laris Manis

Sementara dari sisi laba bersih, Autopedia Sukses Lestari mencatatkan laba bersih Rp 11,35 miliar atau tumbuh dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 8,13 miliar.

Di Indonesia, Manajemen Autopedia melihat pasar kendaraan bekas merupakan segmen yang pasarnya sangat luas. Berdasarkan survei oleh berbagai pemain pasar, sambungnya, penjualan kendaraan roda dua maupun roda empat bekas jauh lebih besar dibandingkan dengan kendaraan baru.

Editor: Noverius Laoli