Simak Strategi InJourney untuk Mengembangkan Pariwisata Indonesia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney sebagai induk holding BUMN Pariwisata, sudah menyusun rencana untuk mempercepat recovery industri pariwisata di Indonesia. Pihaknya menyebut, industri pariwisata Tanah Air diprediksi akan mulai pulih pada tahun 2023 mendatang.

Direktur Utama InJourney Dony Oskaria memaparkan, fokus bisnis InJourney saat ini dan ke depannya, dibagi ke dalam 4 subkluster holding utama, yakni subkluster airlines, subkluster airport, subkluster aviation services & cargo, serta subkluster destination management

Sebagai langkah awal pengembangan subkluster airlines, Dony berujar bahwa di tahun 2022 ini pihaknya akan meluncurkan medium service airlines lewat Pelita Air. Lewat inisiatif ini, diharapkan dapat mengisi kekosongan jumlah pesawat di masa recovery


"Pelita Air medium service airlines ini tidak mengganggu jumlah trafik yang akan mengisi atau melakukan konektivitas dan tentunya pariwisata Indonesia," ungkap Dony dalam Pembukaan Rakernas II PHRI Tahun 2022, secara virtual, Rabu (9/2). 

Baca Juga: ITDC Ajukan PK ke-2 Dalam Sengketa Lahan Hotel di Mandalika

Sementara dari subkluster airport, lanjutnya, InJourney akan melakukan proses restrukturisasi bandara-bandara yang ada di berbagai wilayah di Indonesia, untuk menjadi pengelola bandara kelas dunia.  

Menurut Dony, selama ini pengelolaan bandara di Indonesia hanya fokus ke dalam proses operation saja. Namun mulai tahun ini hingga ke depannya, InJourney bersama subkluster airport, akan melakukan transformasi yang fokus pada pengembangan service orientation

"Kami juga sedang melakukan perbaikan ritel bandara. Kami harapkan bandara tidak hanya menjadi sebagai tempat keberangkatan dan kedatangan saja, tetapi juga menjadi satu destinasi yang membuat orang menjadi betah melakukan transaksi di bandara," tutur Dony. 

Dia melanjutkan, InJourney juga akan melakukan kemitraan strategis di beberapa bandara, antaranya CGK, KNO, BTH, UPG dan DPS. Seperti bandara DPS misalnya, pihaknya akan melakukan renovasi, terutama untuk menyambut gelaran Presidensi G20 Indonesia 2022 nanti. 

"Untuk bandara internasionalnya akan kami lakukan perbaikan sehingga lebih menonjolkan kesan ke-Indonesia-an dan Indonesian Hospitality," lanjut Dony.

Baca Juga: Jadi Holding BUMN Pariwisata, Ini Langkah Awal InJourney

Untuk subkluster destination management, InJourney disebut Dony akan melakukan transformasi bisnis HIN menjadi travel management dan hotel operatorship. Dia berharap, transformasi HIN ini akan selesai seluruhnya pada 2023 mendatang, di mana pihaknya pun baru saja melakukan proses ground breaking untuk pembangunan KEK Healthcare & Wellness Development di Sanur, Bali. 

"Sehingga kami harapkan akan menambah daya tarik pariwisata Bali menjadi medical tourism. Ini kami harapkan akan selesai pada pertengahan 2023 untuk dua rumah sakit pertama, dan satu renovasi hotel serta convention center diharapkan akan selesai, termasuk di dalamnya botanical garden-nya," jelas Dony. 

Editor: Tendi Mahadi