Simak strategi Waskita Karya (WSKT) untuk memperbaiki kinerja di tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Waskita Karya (Persero) Tbk optimistis bisa memperbaiki kinerja operasional dan keuangan pada tahun 2021. Setelah pada tahun lalu kinerja emiten bersandi WSKT di Bursa Efek Indonesia ini terkoreksi akibat pandemi Covid-19.

President Director Waskita, Destiawan Soewardjono menjelaskan bahwa pandemi covid-19 telah membawa dampak yang sangat berat bagi perekonomian secara umum, termasuk sektor konstruksi. Belanja infrastruktur Pemerintah yang menjadi katalis utama kinerja industri konstruksi mengalami pemotongan akibat realokasi anggaran untuk penanganan Covid-19.

Tercatat belanja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada tahun 2020 mengalami realokasi dengan total nilai mencapai lebih dari Rp 44 Triliun. Realokasi anggaran infrastruktur menyebabkan mundurnya tender proyek baru yang seharusnya dilakukan pada awal tahun 2020.


Di sisi operasional, penerapan protokol kesehatan dan pembatasan kegiatan masyarakat menjadi kendala proses pengerjaan konstruksi yang normal dan efektif. Protokol kesehatan juga membuat beban operasional proyek membengkak.

Baca Juga: Divestasi dua ruas tol, margin laba Waskita Karya (WSKT) bisa membaik

Selain itu, pengadaan serta mobilitas dari sumber daya manusia dan material proyek juga terhambat oleh kebijakan karantina yang diberlakukan wilayah tertentu. Ditambah lagi harga material yang melonjak tinggi akibat terbatasnya pasokan.

Di tengah kondisi yang sangat menantang tersebut, Waskita dapat mencatatkan perolehan Nilai Kontrak Baru tahun 2020 sebesar Rp 27 Triliun. Pencapaian ini berada di atas target yang telah ditetapkan.

Tingkat kemenangan tender yang mengalami peningkatan menjadi 35,2%, imbuh Destiawan, menunjukkan bahwa Waskita memiliki daya saing yang baik di industri konstruksi. Dia pun menyebut, Waskita tetap mendapatkan kepercayaan yang besar dari para pemilik proyek. 

“Pencapaian nilai kontrak baru ini akan menjadi katalis positif perbaikan kinerja Waskita,” terang Destiawan lewat keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Kamis (25/3).

Berdasarkan tipe pekerjaan, perolehan kontrak baru Waskita dari proyek infrastruktur konektivitas seperti jalan, jalan tol, dan jembatan adalah sebesar 43%, proyek EPC sebesar 27%, proyek Gedung sebesar 13%, proyek infrastruktur sumber daya air sebesar 8%, serta proyek dari anak usaha sebesar 9%.

Editor: Handoyo .