Singaraja Putra (SINI) memperkuat bisnis penginapan non-bintang



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Singaraja Putra Tbk (SINI) resmi menjadi perusahaan publik pada Jumat (8/11). Perusahaan yang bergerak di bidang penyedia penginapan in beroperasi di wilayah Cikarang, Bekasi.  

Direktur Utama Singaraja Putra Erick T. Tjandra mengatakan, bisnis penginapan yang dikelola SINI menyasar bussiness traveller karena konsepnya yang low budget. Diakui Erick, persaingan bisnis di kelas low budget sesungguhnya cukup ketat.

Meski begitu Erick tetap optimistis sebab penginapan yang dikelola emiten baru ini berada di lokasi strategis. "Lokasi kami ini benar-benar tempat lalu-lalang, cukup ramai," kata Erick kepada Kontan.co.id, Jumat (8/11) lalu.


Baca Juga: Resmi go public, begini rencana bisnis Singaraja Putra (SINI)

Meskipun sudah menjalin kerja sama dengan online travel agent seperti Airy dan Agoda, SINI masih mengandalkan pengunjung yang langsung mendatangi unit penginapan (walk in). Kontribusi dari agen perjalanan online masih kecil, baru 25% dari total tamu penginapan.

Adapun tingkat okupansi penginapan Singaraja Putra mencapai 60%. Tahun ini, SINI akan fokus menambah jumlah kamar yang dimiliki dengan pemilik-pemilik properti lain.

Berdasar data prospektus, per Mei 2019 Singaraja memiliki 20 kamar dengan rincian 13 kamar standard, enam kamar suites, dan satu kamar Singaraja. Jumlah tersebut terus bertambah. Sejauh ini Erick mengklaim SINI sudah mengelola sekitar 186 unit penginapan.

Untuk memperkuat bisnis penginapan, perusahaan yang didirikan tahun 2005 ini mengalokasikan seluruh dana initial public offering (IPO) untuk keperluan modal kerja renovasi dan pengadaan furniture, peralatan elektronik, serta desain interior untuk tambahan kamar hasil kerja sama dalam pengelolaan penginapan.

Baca Juga: Saham Singaraja Putra (SINI) melonjak 69,44% di perdagangan perdana

Asal tahu saja, pada penawaran umum perdana saham, SINI menawarkan sebanyak 175 juta saham biasa dengan harga pelaksanaan Rp 108 setiap saham. Dengan demikian, Singaraja meraup dana IPO Rp 18,9 miliar.

Pada akhir tahun 2019, perusahaan perhotelan ini membidik target pendapatan hingga Rp 246 miliar. Adapun hingga kuartal III ini Singaraja sudah merealisasikan 76% dari target yang dibidik. Singaraja membidik target laba bersih Rp 4 miliar.

Perusahaan yang berkantor pusat di Cikarang ini mengaku optimistis dengan rencana ekspansi yang diambilnya. Optimisme ini didorong dengan masa pemerintah Jokowi yang mengutamakan sektor infrastruktur. "Pembangunan akan terjadi di mana-mana, yang itu pasti akan memerlukan jasa operasi seperti kami," kata Erick. Apalagi, bisnis SINI beroperasi di lokasi industri dan banyak proyek infrastruktur di sekitarnya. Optimisme ini mendorong perusahaan untuk mencatatkan pertumbuhan sebesar 10% tahun depan.

Editor: Wahyu T.Rahmawati