KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memproyeksikan lifting migas tahun ini berpotensi tak mencapai target yang ditetapkan. Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno mengungkapkan entry point yang rendah di awal tahun ini akibat rendahnya produksi jelang akhir tahun 2020, membuat target sulit terkejar. "Kita coba untuk fill the gap, agak berat. Outlook (akhir tahun) total migas sekitar 97%-98%," ungkap Julius kepada Kontan.co.id, Senin (12/7). Julius melanjutkan, dengan sisa waktu sekitar 6 bulan maka pihaknya bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tetap berupaya mengejar target lifting untuk tahun ini.
SKK Migas memproyeksi lifting migas tahun ini tidak mencapai target yang ditetapkan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memproyeksikan lifting migas tahun ini berpotensi tak mencapai target yang ditetapkan. Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno mengungkapkan entry point yang rendah di awal tahun ini akibat rendahnya produksi jelang akhir tahun 2020, membuat target sulit terkejar. "Kita coba untuk fill the gap, agak berat. Outlook (akhir tahun) total migas sekitar 97%-98%," ungkap Julius kepada Kontan.co.id, Senin (12/7). Julius melanjutkan, dengan sisa waktu sekitar 6 bulan maka pihaknya bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tetap berupaya mengejar target lifting untuk tahun ini.