SKK Migas mitigasi berkurangnya serapan pembeli gas bumi, ini penyebabnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) tengah melakukan antisipasi atas berkurangnya serapan gas bumi dari para pembeli. Pasalnya, pasokan gas di beberapa area telah mengalami penurunan permintaan oleh konsumen di bulan Mei 2020.

Deputi Keuangan dan Monetisasi, SKK Migas, Arief S. Handoko mengungkapkan, total volume gas yang tidak terserap di bulan Mei mencapai lebih dari 350 MMSCFD (juta standar kaki kubik per hari).

Area yang mengalami penurunan penyerapan di bulan Mei ini diantaranya terjadi di Provinsi Riau sebesar 10 MMSCFD, area Sumatera Selatan, Kepulauan Riau, dan Jawa Barat sebesar 267 MMSCFD, serta Jawa Timur sebesar 40 MMSCFD dan Kalimantan Timur sebanyak 40 MMSCFD.


Baca Juga: Hadirkan juknis penyesuaian harga gas, SKK Migas bakal pertimbangkan usulan KKKS

Menurut Arief, beberapa penurunan permintaan pasokan gas oleh konsumen tidak sepenuhnya dikarenakan pandemi Covid-19. Ia menyebutkan, penurunan juga disebabkan perawatan fasilitas yang dilakukan oleh Pembeli.

Contohnya, permintaan untuk memajukan jadwal perbaikan tahunan (turn around) dari Pupuk Kalimantan Timur (PKT) untuk PKT 3 sebanyak 40 MMSCFD di bulan Mei 2020 dan PKT 1A sebesar 60 MMSCFD di bulan Juni 2020.

Selain itu, pertengahan hingga akhir Mei 2020 merupakan periodisasi Hari Raya Lebaran, yang mana setiap tahun akan terjadi pengurangan kegiatan pada pabrik-pabrik dan kawasan industri.

“Menurunnya aktivitas mereka membuat banyak pembeli juga mengurangi serapan gas. Ini berpengaruh pada realisasi lifting gas bumi,” kata Arief dalam keterangan tertulisnya, Minggu (17/5).

Editor: Yudho Winarto