KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) masih bersikukuh lonjakan tagihan listrik, khususnya di segmen rumah tangga, terjadi karena adanya peningkatan konsumsi saat masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan work from home (WFH). Direktur Niaga dan Manajemen Pelayanan Pelanggan PLN Bob Saril mengatakan, tagihan listrik yang meningkat juga terjadi karena perbedaan skema pencatatan. Semula pencatatan dilakukan ke rumah konsumen pada saat normal. Namun sejak PSBB diberlakukan akhir Maret, pencatatan dihitung dengan rata-rata tiga bulan sebelumnya. "Apa alasannya? Karena pencatat meter itu bisa mengunjungi 250-300 rumah dalam sehari. Probabilitas (covid-19) sangat besar, membahayakan petugas dan masyarakat," kata Bob dalam webinar yang digelar YLKI, Kamis (11/6).
Soal lonjakan tagihan listrik, PLN bersikukuh akibat kenaikan konsumsi selama pandemi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) masih bersikukuh lonjakan tagihan listrik, khususnya di segmen rumah tangga, terjadi karena adanya peningkatan konsumsi saat masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan work from home (WFH). Direktur Niaga dan Manajemen Pelayanan Pelanggan PLN Bob Saril mengatakan, tagihan listrik yang meningkat juga terjadi karena perbedaan skema pencatatan. Semula pencatatan dilakukan ke rumah konsumen pada saat normal. Namun sejak PSBB diberlakukan akhir Maret, pencatatan dihitung dengan rata-rata tiga bulan sebelumnya. "Apa alasannya? Karena pencatat meter itu bisa mengunjungi 250-300 rumah dalam sehari. Probabilitas (covid-19) sangat besar, membahayakan petugas dan masyarakat," kata Bob dalam webinar yang digelar YLKI, Kamis (11/6).