Soal rumor sahamnya dicaplok Gojek, apa kata Blue Bird (BIRD)?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rumor masuknya Gojek Indonesia ke dalam struktur pemegang saham Blue Bird mencuat baru-baru ini. Tapi PT Blue Bird Tbk (BIRD) belum mau membeberkan lebih rinci terkait transaksi penjualan saham perseroan senilai Rp 411 miliar.

Direktur Blue Bird Sigit Djokosoetono menjelaskan, pihaknya tidak dapat menampik atau membenarkan kabar pembelian saham oleh Gojek. Namun Sigit memastikan perseroan bakal memperkuat kerja sama dengan perusahaan rintisan berbasis teknologi itu.

Baca Juga: Blue Bird (BIRD) akan perbesar porsi pasar premium di sektor pariwisata domestik


“Mengenai masalah caplok mencaplok kami belum bisa bahas sekarang. Tapi dari sisi kerjasama yang dilakukan dengan Gojek akan lebih kami tingkatkan karena kami sudah lakukan agreement kerja sama untuk integrasi yang lebih dalam lagi dari sisi pelayanan dan pembayaran,” ujar Sigit di Jakarta, Rabu (19/2).

Menurut Sigit, perseroan akan tetap fokus meningkatkan layanan kepada konsumen melalui integrasi teknologi dengan Gojek. Namun, dia menolak berkomentar ketika ditanya apakah kerja sama dengan Gojek akan melibatkan kepemilikan saham di Blue Bird.

Rumor masuknya Gojek ke dalam struktur pemegang saham Blue Bird mencuat setelah pada 13 Februari 2020 , PT Pusaka Citra Djokosoetomo menjual kepemilikannya pada saham Blue Bird sebesar 4,32% atau setara 108,20 juta saham dengan harga Rp 3.800 per saham. Alhasil, total nilai transaksinya adalah Rp 411 miliar.

Setelah transaksi tersebut, kepemilikan Pusaka Citra Djokosoetomo sebagai pemegang saham pengendali BIRD berkurang dari 35,84% menjadi 31,52%. Dengan kata lain, saat ini Pusaka Citra Djokosoetomo memiliki 788,59 juta saham BIRD, dari sebelumnya 896,80 juta saham.

Baca Juga: Ada Transaksi Besar di Saham Blue Bird, Terkait Gojek?

Sayangnya, karena pemegang saham baru ini kepemilikannya di bawah 5%, maka tidak ada kewajiban mengumumkan namanya lewat keterbukaan informasi.

Editor: Tendi Mahadi