Soal senjata nuklir, Korea Utara: Korea Selatan harus berhenti ikut campur



KONTAN.CO.ID - SEOUL. Diplomat Amerika Serikat akan mengunjungi Korea Selatan untuk mencoba memperbaharui pembicaraan nuklir dengan Korea Utara. Namun pihak Korut nampaknya tak berminat dengan hal tersebut.

Deputi Menteri Luar Negeri AS Stephen Biegun, yang memimpin perundingan dengan Korea Utara, dijadwalkan tiba di Seoul pada hari Selasa ini untuk mengadakan pembicaraan dengan para pejabat Seoul mengenai cara-cara untuk menghidupkan kembali perundingan.

Baca Juga: Harapan, tiga vaksin corona termasuk SinoVac sedang uji tahap akhir


Dilansir dari Reuters, Kwon Jong Gun, Direktur Jenderal untuk urusan AS di Kementerian Luar Negeri Korea Utara menuduh Korea Selatan salah menafsirkan pernyataan Korea Utara yang sebelumnya soal pertemuan puncak lain antara pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden AS Donald Trump.

Korea Utara mengatakan bahwa mereka tidak merasa perlu untuk KTT baru, beberapa hari setelah Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, menawarkan untuk jasanya menengahi pertemuan antara Kim dan Trump.

Ia juga menyarankan agar kedua pemimpin ini bertemu lagi sebelum pemilihan AS pada bulan November nanti.

"Ini adalah waktu bagi (Korea Selatan) untuk berhenti mencampuri urusan orang lain, tetapi tampaknya tidak ada obat atau resep untuk kebiasaan buruknya," kata Kwon dalam sebuah pernyataan yang dibawa oleh kantor berita resmi KCNA.

Baca Juga: China menambah satu lagi daftar permusuhan

"Berbicara secara eksplisit sekali lagi, kita tidak punya niat untuk duduk bersama dengan Amerika Serikat," lanjutnya.

Editor: Tendi Mahadi