Sri Mulyani sebut potensi keuangan syariah yang besar harus didukung SDM berkualitas



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan pemerintah memiliki komitmen besar untuk mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia dengan melihat potensinya sebagai salah satu sumber pertumbuhan ekonomi baru.

Hal ini tercermin dari arahan Presiden RI pada rapat pleno Komite Nasional Keuangan Syariah di mana dengan potensi pasar keuangan syariah yang sangat besar seharusnya Indonesia dapat menjadi penggerak utama perekonomian syariah dan tidak hanya menjadi target market dari produk industri yang halal dari negara-negara lain.

“Salah satu ekosistem pendukung yang masih memerlukan upaya perbaikan di dalam perkuatan perekonomian syariah adalah kualitas sumber daya manusia. Ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas, yang cukup baik dari sisi jumlahnya kuantitas maupun yang paling penting adalah dari sisi kualitas menjadi tantangan bersama bagi seluruh pemangku ekonomi nasional,” kata Sri Mulyani dalam cara launching Buku Teks Ekonomi Syariah Serta Buku Panduan Magang/Praktik Kerja di Sektor Ekonomi dan Keuangan Syariah yang diselenggarakan oleh Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Selasa (29/6).


Upaya memenuhi kebutuhan sumber daya manusia yang baik, yang berkualitas didukung oleh seluruh stakeholder terutama dunia akademis yang ditandai dengan makin banyaknya pendirian program-program studi yang berafiliasi atau di dalam rumpun ekonomi syariah di berbagai perguruan tinggi.

Baca Juga: Kolaborasi dalam mendorong inklusi keuangan bagi petani swadaya

Saat ini, dari 750 program studi rumpun ekonomi syariah telah meluluskan kurang lebih 30.000 sumber daya manusia per tahun. Bahkan menurut Islamic Finance Development Report 2020, jumlah dari program dan kelulusan di Indonesia ini merupakan suatu capaian yang istimewa.

“Tentu kita bergembira dengan perkembangan tersebut. Namun seperti tadi disampaikan perbaikan kualitas dan relevansi dari kompetensi sumber daya manusia di bidang ekonomi syariah masih perlu terus untuk ditingkatkan. Program studi syariah juga harus selaras dan update dengan perkembangan dunia usaha yang begitu sangat cepat, teknologi yang berubah sangat besar dan dinamika di dalam perekonomian global yang demikian pesat. Sehingga dia tetap mampu bisa menjaga prinsip-prinsip syariah namun bisa beradaptasi dan terus memberikan suatu nilai tambah, inovasi dan bahkan kemampuan untuk meningkatkan kemakmuran masyarakat secara riil,” ujar Menkeu. 

Sri Mulyani menyambut baik upaya KNEKS bersama Bank Indonesia dan 10 Universitas di tanah air yang telah berhasil menyusun buku teks program studi S1 Ekonomi Syariah yang terdiri dari satu buku pengantar ekonomi Islam, kedua buku ekonomi pembangunan Islam dan ketiga buku sejarah pemikiran ekonomi Islam.

Baca Juga: Simak proyeksi Eastspring Investments terhadap kinerja reksadana denominasi dolar AS

Editor: Noverius Laoli