Star Energy Geothermal segera terbitkan green bond US$ 1,11 miliar? Ini kata Bos BRPT



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Entitas anak usaha PT Barito Pacific Tbk (BRPT), yakni Star Energy Geothermal segera menerbitkan obligasi dalam bentuk green bond. Direktur Utama Barito Pacific Agus Salim Pangestu menyampaikan bahwa green bond tersebut rencananya akan diterbitkan dalam waktu dekat.

Agus mengklaim, green bond yang diterbitkan oleh entitas anak usaha Star Energy itu menjadi investment grade pertama dari private sector di Indonesia. "Kalau berhasil, issuance ini adalah investment grade pertama dari private sector untuk 2020," kata Agus saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (6/10).

Menurutnya, obligasi dari Star Energy tersebut menjadi green bond ketiga yang telah diterbitkan oleh Barito Group. "Ini green bond ketiga dari Barito Group, RLU, WW dan yang akan datang," sambung Agus.


Sayangnya, Agus belum membeberkan dengan detail terkait angka yang hendak diraih Star Energy dari penerbitan green bond tersebut, maupun alokasi penggunaannya. Yang jelas, Agus mengatakan bahwa pada pekan ini, pihaknya akan memberikan keterangan pers untuk memberi penjelasan mengenai green bond Star Energy ini.

Baca Juga: Barito Akan Buyback Saham BRPT Hingga Rp 1 Triliun, Star Energy Siapkan Obligasi

"Sementara masih belum public, masih bergerak terus. tunggu 2-3 hari," kata Agus.

Merujuk pada pemberitaan sebelumnya, Moody's Investor Service telah menyematkan rating Baa3 untuk senior secured bond yang akan diterbitkan oleh Star Energy Geothermal Drajat II Limited dan Star Energy Geothermal Salak, Ltd.

Keduanya merupakan milik Star Energy Geothermal yang juga merupakan entitas usaha PT Barito Pacific Tbk (BRPT). Moody's dalam keterangan resminya, Selasa (29/09), menyatakan bahwa outlook dari rating tersebut adalah stabil.

Obligasi global yang akan diterbitkan terbagi menjadi dua tranche. Tranche pertama memiliki tenor selama sembilan tahun hingga 2029. Sedangkan tenor tranche kedua selama 18 tahun hingga 2038.

Star Energy akan menggunakan dana hasil aksi korporasi tersebut untuk melunasi sejumlah utang. Sebagian dana dari obligasi global senilai US$ 1,1 miliar ini juga akan digunakan untuk belanja modal, modal kerja dan kebutuhan lain yang terkait dengan operasional geothermal.

Baca Juga: Moody's sematkan rating Baa3 untuk emisi Barito Pacific (BRPT)

Editor: Noverius Laoli