KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga saat ini pemerintah telah memiliki stok beras sebanyak 4.776.000 ton. Sementara meskipun pada November dan Desember tahun terjadi kecenderungan defisit antara produksi dan konsumsi beras nasional. Namun pada awal 2020 akan terjadi panen raya sehingga diperkirakan stok beras nasional akan melimpah. Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, Februari akan hadir stok baru dari panen-panen yang ada 576.000 ton.
Baca Juga: Mendag: Cadangan Beras Pemerintah boleh dijual ke pasar Kemudian pada Maret akan menjadi puncak dari panen raya kita menuju April, kurang lebih 4.255.000 ton lebih.
“Oleh karena itu, kalau ketersediaan yang ada pada bulan Maret saja, ada 6.752.000 lebih perkiraan kebutuhan 2.400.000 lah setiap bulan kita lakukan maka terjadi over stock yang kita siapkan atau cadangan kita masih cukup kuat, yaitu 6.800.000 lebih,” kata Mentan dalam keterangannya kepada wartawan usai mengikuti rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (4/12) sore dilansir dari laman
Setkab. Mentan menjamin menghadapi Natal dan Tahun Baru InsyaAllah semua aman. Ia mengaku sudah mengantisipasi kesiapan ini dan sudah melakukan validasi-validasi berdasarkan analitik yang ada dari kesiapan-kesiapan panen, stok akhir Oktober saja 2019 termasuk yang ada di Bulog cukup aman, yang ada di gudang-gudang perdagangan juga aman, stock-stock yang ada di katakanlah di warung-warung penjualan, termasuk yang ada di pasar masih tersedia 4,7 juta.
Baca Juga: Cadangan Beras Pemerintah disposal Bulog akan diganti rugi oleh Kemenkeu “Perkiraan ini sampai bulan Maret walaupun kita sangat optimis bahwa 2019 memasuki 2020 insyaallah mudah-mudahan karena alam juga cukup bersahabat, sudah mulai hujan di mana-mana, pencitraan satelit kita sudah memberikan pendekatan-pendekatan yang kemungkinan kita lakukan, sehingga insyaallah stok nasional khususnya untuk ketersediaan beras dan ketahanan pangan tersedia cukup baik,” jelas Mentan.
Editor: Yudho Winarto