Strategi Jasa Marga (JSMR) kerek kinerja pada tahun ini



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kinerja PT Jasa Marga Tbk (JSMR) masih tertekan pada periode kuartal pertama tahun ini. Menurut laporan keuangan yang dipublikasikan pada Senin (28/6), laba bersih JSMR menyusut hingga 70,46% menjadi Rp 161,83 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Emiten BUMN ini memang mencatat penurunan pendapatan sebesar 16,51% menjadi Rp 3,49 triliun pada kuartal pertama 2021. Rinciannya, pendapatan tol menyumbang Rp 2,54 triliun, pendapatan dari usaha lain berkontribusi Rp 215,59 miliar dan pendapatan dari konstruksi sebesar Rp 736,73 miliar.

Meski pendapatan dan laba menyusut, Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru menjelaskan Jasa Marga tetap berhasil menjaga kinerja yang cukup baik pada kuartal 1-2021 di tengah meningkatnya kasus Covid-19 yang terjadi pada awal tahun 2021.


Yang mana hal ini mengakibatkan diimplementasikannya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) oleh Pemerintah sejak 11 Januari 2021 yang kemudian dilanjutkan dengan kebijakan PPKM mikro sejak bulan Februari 2021.

Baca Juga: Siap-siap dengan musim kenaikan tarif tol, ruas-ruas ini bakalan lebih mahal

"Hal ini tercermin dalam pencapaian Perusahaan dimana Perusahaan mencatat EBITDA sebesar Rp 1,93 triliun, tumbuh sebesar 1,74% atau sekitar Rp 33 miliar dibandingkan dengan kuartal I tahun lalu," paparnya, Kamis (1/7).

Selain itu, Jasa Marga juga mencatat pendapatan usaha sebesar Rp 2,76 triliun atau meningkat 0,80% dari kuartal I tahun 2020. Angka tersebut berasal dari kontribusi pendapatan tol sebesar Rp 2,54 triliun atau naik 0,36% dari kuartal I tahun 2020 seiring dengan pengoperasian ruas-ruas jalan tol baru dan pendapatan usaha lain sebesar Rp 215,60 miliar, tumbuh sebesar 6,23% dari kuartal I tahun 2020.

Untuk tahun ini, Dwimawan mengatakan Jasa Marga akan mempertahankan laba bersih Perusahaan tetap positif dengan menyeimbangkan pertumbuhan dan kesinambungan finansial untuk membangun ketahanan JSMR melalui beberapa inisiatif.

Pertama, menjaga likuiditas dan kondisi finansial perusahaan dengan menyiapkan beberapa skema pendanaan, baik yang bersumber dari perbankan maupun instrumen keuangan di capital market.

Kedua, mempersiapkan skema asset recycling untuk mengoptimalkan asset Perusahaan melalui divestasi atau pelepasan sebagian saham di beberapa APJT Jasa Marga, baik dengan direct selling ke strategic partner, maupun melalui mekanisme RDPT dan KIK DINFRA seperti yang juga sudah dilakukan di tahun-tahun sebelumnya.

Baca Juga: BUMN Bergelut dengan Rapor Merah

Editor: Noverius Laoli