Sudah pernah terjangkit corona, perlukah Trump menerima vaksin Covid-19?



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Mantan Presiden Barack Obama, George W. Bush dan Bill Clinton telah menawarkan diri untuk menerima vaksinasi Covid-19, untuk membantu meyakinkan publik bahwa vaksin itu aman dan efektif. Presiden terpilih Joe Biden mengatakan dia juga akan melakukannya.

Apakah Presiden AS Donald Trump bersedia melakukan hal yang sama?

Melansir Yahoo News, seorang pejabat senior pemerintahan mengatakan bahwa hal itu tengah dipertimbangkan. Tetapi, karena presiden sudah terjangkit virus corona, pejabat itu menyarankan dia tidak perlu menjadi "prioritas tinggi" untuk menerima vaksin, karena belum diketahui berapa lama kekebalan bertahan untuk pasien yang pulih.


Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, perlindungan yang diperoleh seseorang dari infeksi (disebut kekebalan alami) bervariasi tergantung pada penyakitnya, dan itu bervariasi dari orang ke orang.

Baca Juga: Diplomasi vaksin corona, cara China menundukkan negara lain

“Karena virus ini baru, kami tidak tahu berapa lama kekebalan alami dapat bertahan,” demikian pernyataan di situs CDC seperti yang dikutip Yahoo Newa. “Beberapa bukti awal - berdasarkan beberapa orang - tampaknya menunjukkan bahwa kekebalan alami mungkin tidak bertahan lama.”

Menurut Dr. Dara Kass, profesor kedokteran darurat Universitas Columbia dan kontributor medis Yahoo News, ketidakpastian itulah mengapa sangat penting bagi orang-orang seperti Trump, yang menerima pengobatan eksperimental untuk virus tersebut, untuk divaksinasi sesegera mungkin.

Baca Juga: BPOM: Izin penggunaan vaksin corona masih tunggu dokumen lengkap vaksin Sinovac

“Dia harus mendapat vaksin. Dan sangat penting bahwa dia mendapatkan vaksin lebih awal,” kata Kass.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie