Sukses di Teknologi, Bill Gates Kini Bertaruh Besar pada Investasi Lahan Pertanian



KONTAN.CO.ID -  Miliader Bill Gates menghasilkan kekayaannya di bidang teknologi, tetapi dia sekarang bertaruh besar pada sesuatu yang sama sekali berbeda: lahan pertanian.

Pekan lalu, Gates mendapatkan persetujuan hukum untuk membeli 2.100 hektar lahan pertanian dari petani kentang di timur laut North Dakota, Campbell Farms.

Tentu saja, ini bukan pertama kalinya Gates berinvestasi di kelas aset. Setelah mengumpulkan hampir 270.000 hektar lahan pertanian di puluhan negara bagian, Gates sudah menjadi pemilik lahan pertanian swasta terbesar di Amerika.


Pembelian lahan pertanian Gates di North Dakota awalnya menimbulkan kekhawatiran karena undang-undang era Depresi yang melarang perusahaan dan perseroan terbatas memiliki lahan pertanian di wilayah tersebut.

Baca Juga: Robert Kiyosaki Sebut Inflasi yang Tinggi Bakal Musnahkan 50% Populasi AS

Komisaris Pertanian North Dakota Doug Goehring sebelumnya mengatakan kepada KFYR-TV, sebuah stasiun televisi di Bismarck, North Dakota, bahwa banyak orang tidak senang dengan berita tersebut.

“Saya mendapat perhatian besar tentang hal ini dari seluruh negara bagian, bahkan bukan dari lingkungan itu. Orang-orang itu kesal, tetapi ada orang lain yang marah tentang ini, ”kata Geohring.

Namun, undang-undang pertanian anti-korporat mengizinkan perwalian individu untuk memiliki lahan pertanian jika disewakan kepada petani dan itulah yang direncanakan oleh perusahaan Gates.

Pada hari Rabu, Jaksa Agung North Dakota mengeluarkan surat yang mengatakan bahwa pembelian tersebut mematuhi hukum.

Aset tahan resesi

Anda tidak perlu gelar MBA untuk melihat daya tarik lahan pertanian. Pasar bisa naik atau turun, tetapi apa pun yang terjadi, orang masih perlu makan.

Itu membuat lahan pertanian secara intrinsik berharga. Dan kebetulan teman baik Gates, Warren Buffett, juga menyukai aset tersebut.

Baca Juga: Bill Gates Sebut NFT 100% Didasarkan pada Teori Bodoh

Faktanya, Buffett membeli lahan pertanian seluas 400 hektar di Nebraska pada tahun 1986. 

“Saya tidak membutuhkan pengetahuan atau kecerdasan yang luar biasa untuk menyimpulkan bahwa investasi tersebut tidak memiliki kerugian dan berpotensi memiliki keuntungan yang substansial,” tulis Buffett.

Editor: Noverius Laoli