Survei Konsumen DRI: Optimisme konsumen turun tajam di April 2020



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Optimisme konsumen menurun tajam pada April 2020. Berdasarkan survei Danareksa Research Institute (DRI), Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada bulan lalu sebesar 80,2 alias turun 20,5% dari bulan sebelumnya yang sebesar 101,10. 

“Penurunan ini disebabkan oleh penurunan dua komponennya, yaitu Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) dan Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEK),” tulis DRI dalam hasil laporan yang diterima Kontan.co.id, Minggu (3/5).

Baca Juga: Begini proyeksi PDB di kuartal I dan II dari ekonom CORE


IKE saat ini tercatat sebesar 54,5 atau merosot tajam 36,9% mom. Sementara IEK tercatat sebesar 99,5 alias menurun 11,1% mom.

Selain itu, penilaian konsumen terhadap kondisi ekonomi domestik juga menurun. Menurutnya, ini disebabkan oleh dampak Covid-19 yang mulai dirasakan oleh konsumen, apalagi setelah penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) oleh pemerintah) di beberapa daerah.

Hal ini terlihat dari konsumen yang khawatir akan ancaman Covid-19 terhadap perekonomian mencapai 24,48%. Seiring dengan ini, sebanyak 12,40% konsumen khawatir akan menurunnya kinerja industri manufaktur dan sebanyak 9,50% khawatir akan pemutusan hubungan kerja (PHK). 

Namun, konsumen tidak terlalu khawatir akan peningkatan harga makanan (inflasi). Ini terlihat dari konsumen yang khawatir akan peningkatan inflasi hanya 49,28% atau lebih rendah dari survei sebelumnya yang mencapai 69,08%. Ini ditopang oleh inflasi bulan Maret 2020 yang rendah atau di kisaran 0,10% mom. 

Baca Juga: CSIS ramal jumlah pengangguran akibat corona akan didominasi dari industri pengolahan

Sehingga secara keseluruhan, proporsi konsumen yang kain bahwa kondisi ekonomi saat ini dalam kondisi baik menurun dari 20,0% menjadi 11,3%. Sementara sebanyak 27,1% konsumen melihat bahwa kondisi ekonomi saat ini masih stabil. 

Sementara sebanyak 6,84% konsumen di daerah pedesaan mengkhawatirkan masalah gagal panen. Jumlah ini meningkat dari 4,52% di bulan sebelumnya. Serta sebanyak 0,41% masyarakat khawatir akan wabah yang mampu menggerogoti ekonomi domestik. 

Editor: Tendi Mahadi