KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah sebentar lagi akan mendirikan Sovereign Wealth Fund (SWF) atau Lembaga Pengelola Investasi (LPI) dengan nama Indonesia Investment Authority (INA). Dalam menentukan formula cara kerja INA, pemerintah telah melakukan studi dari berbagai rujukan. Sebagai salah satu penggagas sekaligus menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas INA, Menteri Keuangan Sri Mulyani membeberkan pemerintah mempunyai benchmark dari berbagai negara yang sudah lebih dulu mempunyai SWF. Pertama, Norwegian Oil Fund (NOF) yang sember dananya berasal dari internal hasil perminyakan. NOF saat ini memiliki dana kelolaan sebesar US$ 1,09 triliun. Tujuan investasi yaitu financial return dan fokus ke publicly listed company secara jangka panjang.
SWF di tiga negara ini jadi rujukan dalam membentuk Indonesia Investment Authority
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah sebentar lagi akan mendirikan Sovereign Wealth Fund (SWF) atau Lembaga Pengelola Investasi (LPI) dengan nama Indonesia Investment Authority (INA). Dalam menentukan formula cara kerja INA, pemerintah telah melakukan studi dari berbagai rujukan. Sebagai salah satu penggagas sekaligus menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas INA, Menteri Keuangan Sri Mulyani membeberkan pemerintah mempunyai benchmark dari berbagai negara yang sudah lebih dulu mempunyai SWF. Pertama, Norwegian Oil Fund (NOF) yang sember dananya berasal dari internal hasil perminyakan. NOF saat ini memiliki dana kelolaan sebesar US$ 1,09 triliun. Tujuan investasi yaitu financial return dan fokus ke publicly listed company secara jangka panjang.