KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dini hari pagi tadi, bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed kembali memangkas suku bunganya sebesar 25 basis poin. Penurunan suku bunga ini diikuti juga oleh bank sentral Indonesia Bank Indonesia (BI) yang juga menurunkan suku bunganya sebesar 25 bps menjadi 5,25%. Pemangkasan suku bunga oleh kedua bank sentral ini berdampak pada rupiah yang ditutup menguat tipis 0,05% menjadi Rp 14.060 per dolar AS. Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri mengatakan dampak dari pemangkasan suku bunga ini tak begitu besar bagi pergerakan rupiah. Pasalnya, pemangkasan suku bunga acauan ini telah diprediksi oleh pelaku pasar jauh-jauh haru sehingga sudah diantisipasi oleh pasar. “Dampaknya tidak besar, harga sudah priced in,” ujar Reny. Reny bilang posisi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dinilai masih kompetitif. Ia bilang level ini masih aman dan kuat bagi rupiah karena sesuai dengan kondisi fundamentalnya ekonomi saat ini. “Masih kompetitif juga terhadap ekspor,” ujar Reny.
Tak menguat banyak pasca pemangkasan bunga acuan, rupiah perlu waspada sentimen lain
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dini hari pagi tadi, bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed kembali memangkas suku bunganya sebesar 25 basis poin. Penurunan suku bunga ini diikuti juga oleh bank sentral Indonesia Bank Indonesia (BI) yang juga menurunkan suku bunganya sebesar 25 bps menjadi 5,25%. Pemangkasan suku bunga oleh kedua bank sentral ini berdampak pada rupiah yang ditutup menguat tipis 0,05% menjadi Rp 14.060 per dolar AS. Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri mengatakan dampak dari pemangkasan suku bunga ini tak begitu besar bagi pergerakan rupiah. Pasalnya, pemangkasan suku bunga acauan ini telah diprediksi oleh pelaku pasar jauh-jauh haru sehingga sudah diantisipasi oleh pasar. “Dampaknya tidak besar, harga sudah priced in,” ujar Reny. Reny bilang posisi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dinilai masih kompetitif. Ia bilang level ini masih aman dan kuat bagi rupiah karena sesuai dengan kondisi fundamentalnya ekonomi saat ini. “Masih kompetitif juga terhadap ekspor,” ujar Reny.