Tawanan Israel yang Dibebaskan: Terowongan Hamas Sangat Berbahaya



KONTAN.CO.ID - GAZA. Sekelompok sandera yang baru dibebaskan dan kerabat mereka bertemu dengan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant dan menteri kabinet perang Israel Benny Gantz pada Sabtu (16/12/2023) malam.

Melansir Fox News, salah satu sandera yang dibebaskan, dikutip oleh The Times of Israel, menyampaikan ketakutan yang dialami para tawanan setiap hari dan trauma berkepanjangan yang mereka alami sejak pembebasan mereka.

"Setiap hari terasa menakutkan. Anda tidak tahu monster macam apa yang kita hadapi. Jika mereka merasa terancam, mereka akan menggunakan para tawanan. Mereka membuat kami takut karena IDF akan menggunakan Petunjuk Hannibal pada warga sipil, dan oleh karena itu kami takut ketika pemboman [IDF] sudah dekat,” kata seseorang yang tidak disebutkan namanya. 


Dia mengacu pada penggunaan tembakan keras oleh IDF jika seorang tentara diculik – bahkan dengan risiko membunuh tentara tersebut.

“Mereka begitu dekat sehingga kami meminta mereka untuk membawa kami [dari gedung tempat kami ditahan] ke dalam terowongan [demi keamanan], dan pada satu titik, mereka melakukannya,” ceritanya. 

Dia juga memperingatkan para prajurit agar tidak masuk ke dalam terowongan.  

Baca Juga: Tentara Israel Klaim Telah Temukan Terowongan Terbesar Hamas

"Jangan masuk ke dalam terowongan. Mereka bergerak di sana dalam jumlah besar. Ini merupakan bahaya besar bagi tentara dan sandera," ujarnya.

Pernyataan tersebut muncul lebih dari dua bulan setelah militan Hamas menyerbu Israel selatan dan membunuh sekitar 1.200 orang serta menyandera sejumlah orang.

Menurut data Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 18.700 warga Palestina, yang tidak membedakan antara para pejuang dan warga sipil. Israel membantah angka-angka ini.

Hamas membebaskan lebih dari 100 dari 240 sandera yang ditangkap pada 7 Oktober sebagai imbalan atas pembebasan sejumlah tahanan Palestina selama gencatan senjata singkat pada bulan November. Hampir semua yang dibebaskan adalah perempuan dan anak di bawah umur.

Hamas mengatakan tidak akan ada lagi sandera yang dibebaskan sampai perang berakhir dan sebagai imbalannya mereka akan menuntut pembebasan sejumlah besar tahanan Palestina, termasuk para militan terkemuka.

Baca Juga: Paus Fransiskus: Israel Gunakan Taktik Terorisme di Gereja Gaza

Menurut mereka yang melacak kelompok yang didukung Iran – dan pengakuan para pemimpinnya – Hamas telah membangun sistem bawah tanah sepanjang sekitar 300 mil yang berada di bawah rumah-rumah warga sipil, sekolah, dan rumah sakit di daerah perkotaan Jalur Gaza.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie