KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mengenal
study tour atau
field trip yaitu kegiatan belajar di luar sekolah sudah menjadi kegiatan baik dari Taman Kanak-kanak hingga Perguruan Tinggi.
Field trip menjadi suatu konsep pembelajaran yang mana siswa atau pelajar tak hanya mendapatkan teori saja di dalam kelas. Pelajar diajak terjun langsung ke lapangan guna mendapat percontohan langsung dari teori yang didapatkan di kelas. Di Indonesia tematik
educational trip tampaknya masih belum begitu dikenal luas. Jika biasanya
study tour lebih condong ke lebih banyak porsi liburan dari pada pembelajarannya sendiri, maka berbeda dengan tematik
educational trip.
Saat ini di Indonesia
travel organizing yang menawarkan tematik educational masih dapat dihitung dengan jari. Salah satunya
school trip organizer tersebut adalah Wisata Sekolah yang sudah dicetuskan sejak 2010. Ide mendirikan Wisata Sekolah hadir dari masalah yang ditemui sang Founder & CEO Irwan Thamrin yang sulit menemukan fieldtrip sesuai saat bekerja sebagai trainer anak. Berangkat dari permasalahan yang ditemui Irwan membuat Wisata Sekolah di mana memiliki keunggulan yaitu tematik educational yang nantinya para klien atau pelajar mendapatkan fieldtrip yang sesuai dengan tema atau apa yang ingin dipelajari. "Misal ada sekolah mau study tour nah kita memberikan referensi bagusnya kemana saja, kita sebagai konsultan, kita tanya dulu temanya apa misal Matematika nah kita kasih saran bagaimana nanti trip dan kita tawarkan jasa untuk kita yang mengeksekusinya," jelas Irwan pada Kontan.co.id beberapa waktu lalu. Wisata sekolah memiliki keunggulan yang diklaim tak dimiliki travel sejenis. Pertama, tentunya adalah produk tematik yang ditawarkan bagi sekolah yang akan melakukan fieldtrip bersama Wisata Sekolah. Tema yang ditawarkan pun beragam, mulai dari
sains, nature, culture, history, matematika dan sebagainya yang tentunya para pelajar akan mendapatkan ilmu dari wisata edukasi tersebut. "Misal tema sains nih, ya lokasi bisa di mana saja Jogja bisa, Bandung dimana saja kalau lokasi tinggal nanti kegiatannya berbau dengan sains atau tema yang ditentukan, jadi bukan hanya mengunjungi tempat wisata saja, kalau culture bisa ke desa wisata tahu kegiatan masyarakat," jelas Irwan.
Kedua, Irwin menjelaskan
trip specialist yang dimiliki Wisata Sekolah adalah merek yang benar-benar memiliki pengalaman atau keahlian dalam bidang mengajar baik dulu merupakan pendidik formal maupun informal. Dengan 50% konten yang diadakan saat field trip maupun study tour disebut Irwan berisikan edukasi, namun tak menutup kemungkinan jika sekolah menginginkan kegiatan berlibur secara penuh. "Ada juga yang minta cuma liburan karena pusing abis ujian, tergantung gimana permintaan, kan antar sekolah belum tentu sama kegiatan dan konsepnya," sambung Irwan.
Safety dan
security menjadi keunggulan Wisata Sekolah yang ketiga dibanding penyelenggara perjalanan sekolah lainnya.
Editor: Yudho Winarto