KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) telah menutup kuartal I/2025 dengan laba Rp 13,2 triliun, dengan pertumbuhan 3,9% secara tahunan (YoY). Adapun, Net Interest Margin (NIM) menjadi salah satu yang disorot beberapa analis terkait kinerja bank tersebut. Seperti diketahui, pada periode kuartal Maret 2025, NIM bank berlogo pita emas ini berada di level 4,8%. Catatan tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan pada posisi Desember 2024 di 5,27% dan Maret 2024 di 5,07%. Analis Ciptadana Sekuritas Erni Marsella Siahaan dalam risetnya mengungkapkan tekanan penurunan NIM yang terjadi pada Bank Mandiri didorong oleh penurunan imbal hasil aset. Padahal, biaya dana (CoF) Bank Mandiri tercatat stabil di level 2,8%.
Tekanan Pada NIM Jadi Sorotan Analis, Cek Rekomendasi Saham Bank Mandiri (BMRI)
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) telah menutup kuartal I/2025 dengan laba Rp 13,2 triliun, dengan pertumbuhan 3,9% secara tahunan (YoY). Adapun, Net Interest Margin (NIM) menjadi salah satu yang disorot beberapa analis terkait kinerja bank tersebut. Seperti diketahui, pada periode kuartal Maret 2025, NIM bank berlogo pita emas ini berada di level 4,8%. Catatan tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan pada posisi Desember 2024 di 5,27% dan Maret 2024 di 5,07%. Analis Ciptadana Sekuritas Erni Marsella Siahaan dalam risetnya mengungkapkan tekanan penurunan NIM yang terjadi pada Bank Mandiri didorong oleh penurunan imbal hasil aset. Padahal, biaya dana (CoF) Bank Mandiri tercatat stabil di level 2,8%.