KONTAN.CO.ID - Amerika Serikat telah bertahun-tahun memperingatkan negara lain agar menghindari pinjaman dari bank-bank milik negara China yang dianggap mendukung ambisi Beijing sebagai kekuatan global. Namun laporan baru menunjukkan ironi besar: Amerika Serikat justru menjadi penerima pinjaman terbesar—jauh di atas negara lain. Dampaknya terhadap keamanan dan teknologi masih belum sepenuhnya dipahami. Mengutip AP, menurut AidData, sebuah laboratorium riset di College of William & Mary, Virginia, bank-bank milik negara China telah menyalurkan dana sebesar US$ 200 miliar ke bisnis di Amerika Serikat dalam 25 tahun terakhir. Namun banyak pinjaman tersebut tidak terdeteksi karena dialihkan terlebih dahulu melalui perusahaan cangkang di Cayman Islands, Bermuda, Delaware, dan lokasi lain sehingga asal dananya tampak samar. Yang lebih mengkhawatirkan, sebagian besar pinjaman itu digunakan untuk membantu perusahaan China membeli saham di bisnis Amerika, termasuk perusahaan teknologi kritis terkait keamanan nasional seperti produsen robotika, perusahaan semikonduktor, dan perusahaan bioteknologi.
Terbongkar: China Diam-Diam Jadi Kreditor Terbesar AS Lewat Pinjaman Tersembunyi
KONTAN.CO.ID - Amerika Serikat telah bertahun-tahun memperingatkan negara lain agar menghindari pinjaman dari bank-bank milik negara China yang dianggap mendukung ambisi Beijing sebagai kekuatan global. Namun laporan baru menunjukkan ironi besar: Amerika Serikat justru menjadi penerima pinjaman terbesar—jauh di atas negara lain. Dampaknya terhadap keamanan dan teknologi masih belum sepenuhnya dipahami. Mengutip AP, menurut AidData, sebuah laboratorium riset di College of William & Mary, Virginia, bank-bank milik negara China telah menyalurkan dana sebesar US$ 200 miliar ke bisnis di Amerika Serikat dalam 25 tahun terakhir. Namun banyak pinjaman tersebut tidak terdeteksi karena dialihkan terlebih dahulu melalui perusahaan cangkang di Cayman Islands, Bermuda, Delaware, dan lokasi lain sehingga asal dananya tampak samar. Yang lebih mengkhawatirkan, sebagian besar pinjaman itu digunakan untuk membantu perusahaan China membeli saham di bisnis Amerika, termasuk perusahaan teknologi kritis terkait keamanan nasional seperti produsen robotika, perusahaan semikonduktor, dan perusahaan bioteknologi.