KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun 2020 bakal menjadi tahun yang terjal bagi perusahaan minyak dan gas (migas), termasuk yang bergerak di lini bisnis jasa penunjang migas. Tak hanya harga minyak dunia yang anjlok hingga ke bawah level US$ 30 per barel, efek gulir dari pandemi virus corona juga memperumit kondisi bisnis migas di tahun ini. Salah satu emiten yang tengah serius mencermati dampak virus corona adalah PT Elnusa Tbk (ELSA). Head of Corporate Communications ELSA Wahyu Irfan mengungkapkan, kondisi saat ini bakal berdampak terhadap perusahaan migas ataupun Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS). Akibatnya, aktivitas eksplorasi migas akan tertahan, sehingga bakal berdampak pada penurunan aktivitas jasa penunjang migas. Kendati begitu, Wahyu mengaku bahwa kinerja operasional ELSA secara umum masih berjalan normal hingga sekarang. Namun, pihaknya tetap melakukan upaya mitigasi sambil mencermati kondisi aktual perkembangan virus corona dan harga minyak dunia.
Terganjal virus corona, Elnusa (ELSA) kaji penyesuaian target untuk tahun 2020
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun 2020 bakal menjadi tahun yang terjal bagi perusahaan minyak dan gas (migas), termasuk yang bergerak di lini bisnis jasa penunjang migas. Tak hanya harga minyak dunia yang anjlok hingga ke bawah level US$ 30 per barel, efek gulir dari pandemi virus corona juga memperumit kondisi bisnis migas di tahun ini. Salah satu emiten yang tengah serius mencermati dampak virus corona adalah PT Elnusa Tbk (ELSA). Head of Corporate Communications ELSA Wahyu Irfan mengungkapkan, kondisi saat ini bakal berdampak terhadap perusahaan migas ataupun Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS). Akibatnya, aktivitas eksplorasi migas akan tertahan, sehingga bakal berdampak pada penurunan aktivitas jasa penunjang migas. Kendati begitu, Wahyu mengaku bahwa kinerja operasional ELSA secara umum masih berjalan normal hingga sekarang. Namun, pihaknya tetap melakukan upaya mitigasi sambil mencermati kondisi aktual perkembangan virus corona dan harga minyak dunia.