KONTAN.CO.ID - BEIJING. Krisis virus corona China diperkirakan telah menyebabkan ekonomi negara tersebut melorot untuk kali pertama sejak 1992 silam. Kesimpulan ini diambil berdasarkan data yang akan dirilis pada hari ini, Jumat (17/4/2020). Kondisi ini meningkatkan tekanan pada otoritas untuk menopang pertumbuhan karena meningkatnya kehilangan pekerjaan mengancam stabilitas sosial. Mengutip Reuters, Beijing telah berhasil membuat sebagian besar perekonomian bangkit dan berjalan setelah sebelumnya mengalami kemacetan pada Februari. Akan tetapi, para analis mengatakan para pembuat kebijakan menghadapi perjuangan berat untuk menghidupkan kembali pertumbuhan ketika pandemi virus corona memukul tingkat permintaan di dalam dan luar negeri. Analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan produk domestik bruto (PDB) telah menyusut 6,5% pada Januari-Maret dari tahun sebelumnya. Kondisi itu akan membalikkan ekspansi 6% pada kuartal sebelumnya dan menandai penurunan pertama sejak setidaknya 1992 ketika catatan resmi produk domestik bruto (PDB) triwulanan dirilis.
Terjangkit virus ganas, ekonomi China akan catat penurunan buruk pertama sejak 1992
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Krisis virus corona China diperkirakan telah menyebabkan ekonomi negara tersebut melorot untuk kali pertama sejak 1992 silam. Kesimpulan ini diambil berdasarkan data yang akan dirilis pada hari ini, Jumat (17/4/2020). Kondisi ini meningkatkan tekanan pada otoritas untuk menopang pertumbuhan karena meningkatnya kehilangan pekerjaan mengancam stabilitas sosial. Mengutip Reuters, Beijing telah berhasil membuat sebagian besar perekonomian bangkit dan berjalan setelah sebelumnya mengalami kemacetan pada Februari. Akan tetapi, para analis mengatakan para pembuat kebijakan menghadapi perjuangan berat untuk menghidupkan kembali pertumbuhan ketika pandemi virus corona memukul tingkat permintaan di dalam dan luar negeri. Analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan produk domestik bruto (PDB) telah menyusut 6,5% pada Januari-Maret dari tahun sebelumnya. Kondisi itu akan membalikkan ekspansi 6% pada kuartal sebelumnya dan menandai penurunan pertama sejak setidaknya 1992 ketika catatan resmi produk domestik bruto (PDB) triwulanan dirilis.