KONTAN.CO.ID - JAKARTA: Edy Nusantara, kuasa Fireworks Ventures Limited, membuat pengaduan resmi ke Ombudsman Republik Indonesia (ORI) terkait dugaan malpraktek yang dilakukan Birowassidik Badan Reserese Kriminal Polri sehubungan pelaksanaan gelar perkara khusus pada 19 Juni 2020 yang dijadikan acuan untuk menghentikan perkara penggelapan sertifikat PT Geria Wijaya Prestige (GWP). Dalam surat ke ORI tertanggal 7 Juli 2020 yang salinannya beredar di kalangan wartawan, Rabu (8/7/2020) pada intinya Edy Nusantara meminta pimpinan ORI mengklarifikasi dan menginvestigasi dugaan terjadinya malpraktek dalam gelar perkara khusus yang dilakukan Birowassidik Bareskrim tanggal 19 Juni 2020 terkait dengan Laporan Polisi Nomor: LP/948/IX/2016/Bareskrim tanggal 21 September 2016 tentang dugaan tindak pidana penggelapan sebagaimana dimaksud dalam pasal 372 KUHP yang diduga dilakukan tersangka Priska M. Cahya dan Tohir Susanto. Dalam Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP) Nomor: B/694/VII/2020/Dit. Tipidum Bareskrim tertanggal 6 Juli 2020 yang diterima Edy Nusantara selaku pelapor perkara tersebut, pada intinya dinyatakan bahwa merujuk hasil gelar perkara khusus pada Birowassidik Bareskrim Polri tanggal 19 Juni 2020, perkara penggelapan dengan tersangka Priska dan Tohir itu dinyatakan dihentikan karena dinilai bukan tindak pidana.
Terkait Gelar perkara khusus, Fireworks Ventures Limited mengadu ke Ombudsman
KONTAN.CO.ID - JAKARTA: Edy Nusantara, kuasa Fireworks Ventures Limited, membuat pengaduan resmi ke Ombudsman Republik Indonesia (ORI) terkait dugaan malpraktek yang dilakukan Birowassidik Badan Reserese Kriminal Polri sehubungan pelaksanaan gelar perkara khusus pada 19 Juni 2020 yang dijadikan acuan untuk menghentikan perkara penggelapan sertifikat PT Geria Wijaya Prestige (GWP). Dalam surat ke ORI tertanggal 7 Juli 2020 yang salinannya beredar di kalangan wartawan, Rabu (8/7/2020) pada intinya Edy Nusantara meminta pimpinan ORI mengklarifikasi dan menginvestigasi dugaan terjadinya malpraktek dalam gelar perkara khusus yang dilakukan Birowassidik Bareskrim tanggal 19 Juni 2020 terkait dengan Laporan Polisi Nomor: LP/948/IX/2016/Bareskrim tanggal 21 September 2016 tentang dugaan tindak pidana penggelapan sebagaimana dimaksud dalam pasal 372 KUHP yang diduga dilakukan tersangka Priska M. Cahya dan Tohir Susanto. Dalam Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP) Nomor: B/694/VII/2020/Dit. Tipidum Bareskrim tertanggal 6 Juli 2020 yang diterima Edy Nusantara selaku pelapor perkara tersebut, pada intinya dinyatakan bahwa merujuk hasil gelar perkara khusus pada Birowassidik Bareskrim Polri tanggal 19 Juni 2020, perkara penggelapan dengan tersangka Priska dan Tohir itu dinyatakan dihentikan karena dinilai bukan tindak pidana.