KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berikut adalah sejumlah artikel yang masuk ke dalam artikel terpopuler di Kontan.co.id:
Tiga saham berpotensi delisting, investor perlu mencari pihak yang bersedia membeli Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan tiga emiten yang berpotensi dihapus pencatatan sahamnya. Tiga emiten itu PT Cakra Mineral Tbk (CKRA), PT Evergreen Invesco Tbk (GREN), dan PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk (BORN).
"Ketiganya telah memenuhi kriteria untuk dilakukan penghapusan saham di bursa," tulis otoritas BEI dalam surat yang ditandatangani oleh Goklas Tambunan, Kepala Divisi Penilaian 3 dan Kepala Divisi Pengaturan & Operasional Perdagangan, Jumat (6/12). Artikel Selengkapnya:
Tiga saham berpotensi delisting, investor perlu mencari pihak yang bersedia membeli Jack Ma bongkar strategi investasi CEO Softbank di Startup JAKARTA. Pendiri dan Chief Executive Officer (CEO) Softbank Group Corp. Masayoshi Son memang bernyali besar di bisnis start up. Bos Softbank Son baru-baru ini membenamkan dana talangan untuk usaha startup WeWork. Deretan startup banyak dimiliki Softbank. Gurita bisnis Softbank jauh ke banyak negara. Nah, Jack Ma, Co Founder Alibaba Group punya cerita menarik atas CEO Softbank Son. Artikel Selengkapnya:
Jack Ma bongkar strategi investasi CEO Softbank di Startup Lima emiten memenuhi syarat delisting, bagaimana nasib investor? Ada lima emiten lagi yang berpotensi dihapus pencatatan sahamnya secara paksa (forced delisting) dari papan perdagangan bursa saham. Kelimanya adalah, PT Leo Investments Tbk (ITTG), PT Akbar Indo Makmur Stimec Tbk (AIMS), PT Borneo Limbung Energi & Metal Tbk (BORN), PT Evergreen Invesco Tbk (GREN), PT Cakra Mineral Tbk (CKRA). Berdasarkan surat resmi yang diterbitkan oleh BEI, kelimanya telah memenuhi kriteria untuk dilakukan delisting. Alasannya beragam. Ada yang karena sudah terlalu lama disuspensi lantaran telat menyampaikan laporan keuangan dan membayar denda. Bahkan, ada yang lantaran fundamentalnya terganggu. Artikel Selengkapnya:
Lima emiten memenuhi syarat delisting, bagaimana nasib investor? Editor: Barratut Taqiyyah Rafie