Terpuruk di bawah level 6.000, IHSG sudah undervalue?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih kurang berstamina. Pada perdagangan Rabu (19/5), IHSG melemah 1,27% ke level 5.760,584.

Bahkan, IHSG sempat menyentuh level 5.752,257, yang menjadi titik terendah IHSG setidaknya dalam tiga bulan perdagangan.

Sejak awal tahun atau secara year-to-date (Ytd), IHSG sudah terkoreksi 3,65%. Bila dibandingkan dengan sejumlah bursa global dan regional, IHSG jelas tertinggal jauh.


Kepala Riset Praus Capital Marolop Alfred Nainggolan menjabarkan, bursa regional Asia berkinerja cukup positif. Indeks Nikkei  naik 2,19% secara ytd, Indeks Hang Seng  naik 4,08%, dan Indeks Strait times tumbuh 9,3% sejak awal tahun.

Baca Juga: Saham-saham ini banyak dijual asing saat IHSG merah membara kemarin, Rabu (19/5)

Pun demikian dengan Bursa Eropa  seperti Indeks CAC yang naik 13,4%, Dax yang menguat 10,9%, dan Bursa milik Amerika Serikat (AS), DJIA yang naik 11,3% sejak awal tahun.

Alfred melanjutkan, jika melihat kinerja bursa regional ataupun global  secara ytd, tentu pergerakan IHSG tidak sesuai ekspektasi. Memang, ada kondisi yang bisa menjelaskan di balik fenomena pelemahan ini, seperti masih terkontraksinya ekonomi di kuartal pertama hingga mata uang rupiah yang terdepresiasi.

Namun, level IHSG seharusnya tidak berada di bawah 6.000. Hal ini menimbang posisi asing yang masih mencatatkan aksi beli bersih (net buy), performa emiten secara umum di kuartal pertama 2021, realisasi Investasi, dan angka kasus Covid-19 yang berada dalam tren penurunan.

Editor: Yudho Winarto