KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sasa Inti terus agresif dalam menggarap pasar bumbu penyedap rasa dan bumbu instan. Di tahun ini produsen micin dengan merek Sasa tersebut optimistis memperoleh pertumbuhan omset hingga dobel digit. Albert Dinata, GM Marketing PT Sasa Inti mengatakan, selama beberapa waktu ini pasar bumbu penyedap terus tumbuh signifikan. "Di tahun lalu, kami bahkan mampu tumbuh sekitar 20%-30%," kata dia, Rabu (5/2). Perusahaan ini juga mengklaim masih menjadi market leader untuk produk MSG dengan penguasaan pasar antara 40%-50%. Untuk tetap bertahan, Sasa pun rajin melakukan berbagai kegiatan promosi dan marketing yang mendukung produk tersebut. Baca Juga: Sasa mengejar pendapatan hingga Rp 4,5 triliun di 2019 Selain itu kata Albert, perusahaan juga terus mendiversifikasi produknya agar portofolio produk dapur semakin komplit. Produk terakhir yang diperkenalkan di pasaran ialah santan kemasan instan dan saus sambal. Untuk saus sambal, bahkan di beberapa kota besar seperti di kota Medan, Sumatra Utara mampu menjadi market leader di segmennya. Adapun lini bisnis non-MSG seperti tepung bumbu, bumbu instan, santan dan saus sambal diakui Albert mulai membesar kontribusinya bagi perusahaan.
Tetap agresif, Sasa Inti bidik pertumbuhan tahun ini dobel digit
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sasa Inti terus agresif dalam menggarap pasar bumbu penyedap rasa dan bumbu instan. Di tahun ini produsen micin dengan merek Sasa tersebut optimistis memperoleh pertumbuhan omset hingga dobel digit. Albert Dinata, GM Marketing PT Sasa Inti mengatakan, selama beberapa waktu ini pasar bumbu penyedap terus tumbuh signifikan. "Di tahun lalu, kami bahkan mampu tumbuh sekitar 20%-30%," kata dia, Rabu (5/2). Perusahaan ini juga mengklaim masih menjadi market leader untuk produk MSG dengan penguasaan pasar antara 40%-50%. Untuk tetap bertahan, Sasa pun rajin melakukan berbagai kegiatan promosi dan marketing yang mendukung produk tersebut. Baca Juga: Sasa mengejar pendapatan hingga Rp 4,5 triliun di 2019 Selain itu kata Albert, perusahaan juga terus mendiversifikasi produknya agar portofolio produk dapur semakin komplit. Produk terakhir yang diperkenalkan di pasaran ialah santan kemasan instan dan saus sambal. Untuk saus sambal, bahkan di beberapa kota besar seperti di kota Medan, Sumatra Utara mampu menjadi market leader di segmennya. Adapun lini bisnis non-MSG seperti tepung bumbu, bumbu instan, santan dan saus sambal diakui Albert mulai membesar kontribusinya bagi perusahaan.