KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Belakangan pemerintah sudah memberikan lampu hijau kepada dunia usaha untuk kembali melakukan aktivitas, yang ditandai dengan diberlakukannya masa transisi guna menyambut era kebiasaan baru (new normal).

Kondisi ini serta merta dimanfaatkan oleh seluruh sektor, tak terkecuali dengan bisnis properti untuk mulai bergerak kembali, menyusun rencana dan menjalankan aktivitas.

Salah satunya adalah The Sanctuary Collection Sentul, joint venture oleh PT Cipta Harmoni Lestari (anak usaha Harita Group) bersama dengan dua pengembang asal Singapura Perennial Real Estate Holdings Limited dan CNQC.

Baca Juga: The Sanctuary gandeng Bank Mandiri untuk pembiayaan KPR dengan bunga mulai 4,59%

The Sanctuary Collection menggelar VVIP Unit Preview yakni visit unit terbatas pada 18 Juli 2020 serta sekaligus meresmikan kantor marketing dan 4 unit rumah contoh dari masing-masing tipe unit 2 lantai yang dipasarkan, yaitu tipe 7A, tipe 7B, 8, dan 10 dengan harga perdana mulai dari Rp 1,9 miliar dan cicilan mulai dari Rp 7,7 juta.

“Kami bersyukur karena saat ini sepertinya The Sanctuary Collection, Sentul menjadi perumahan pertama yang mengadakan kegiatan VVIP Unit Preview. Setelah sekian lama industri properti sempat terganggu dengan adanya pandemi, maka kini kami siap menyambut era new normal dengan menghadirkan hunian premium di kawasan yang paling prospektif di Selatan Jakarta,” ujar Chief Operating Officer, The Sanctuary Collection, Andreas Audyanto dalam keterangan resminya, Senin (20/7).

The Sanctuary Collection juga akan mengadakan acara show unit premiere pada tanggal 19, 25, dan 26 Juli 2020 yang bertempat di kantor marketingnya sehingga para calon konsumen dapat melihat dan menikmati akhir pekan di The Sanctuary Collection

Andreas Audyanto yang akrab disapa Audy mengatakan, pihaknya sangat optimis The Sanctuary Collection dapat terserap pasar dengan cepat karena banyaknya keunggulan yang dimiliki oleh perumahan tersebut.

Untuk tahap pertama, dipasarkan kluster premium Tanglin Parc yang akan dibangun di atas lahan seluas 5,5 hektare (ha) dengan total 189 unit.

Editor: Yudho Winarto