Tiga strategi penyelamatan Jiwasraya bidik premi Rp 3,4 triliun, ini rinciannya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masalah yang dihadapi Jiwasraya masih bejibun. Misalnya saja, perusahaan asuransi ini masih diburu waktu untuk melunasi klaim jatuh tempo yang dijanjikan tahun ini. Dalam kondisi mendesak, asuransi pelat merah ini telah menyiapkan langkah-langkah strategis untuk memperbaiki kinerja perusahaan.

Setidaknya, ada tiga alternatif proses penyelamatan Jiwasraya pada 2020 yakni melalui strategi bisnis ritel, korporasi serta bisnis digital. Ketiga strategi ini membidik premi total mencapai Rp 3,4 triliun. Ini perinciannya:

1. Melalui strategi bisnis ritel


Direktur Utama Jiwasraya Hexana Tri Sasongko mengungkapkan, lewat strategi bisnis ritel, Jiwasraya membidik premi bisnis baru senilai Rp 330 miliar.

Baca Juga: Ini prospek saham yang dimiliki Jiwasraya

Demi mengejar target tersebut, Hexana akan menjalani empat tahap mulai dari pelatihan agen, penjualan produk, program pemasaran serta rekruitmen agen baru.

Khusus pada produk, Jiwasraya akan fokus menjual JS Pro Mapan dan JS Pro Idaman, sembari dilengkapi JS Anuitas serta JS Optima Assurance.

“Kami akan melakukan branchmark produk dan layanan dengan kompetitor. Serta melakukan evaluasi kinerja produk secara berkala,” papar Hexana, beberapa waktu lalu.

2. Melalui strategi korporasi

Untuk startegi selanjutnya, Jiwasraya tidak main-main. Jiwasraya membidik dana Rp 3,08 triliun melalui strategi korporasi yang menggandeng Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Ada tiga tahap yang dilakukan berupa program konversi dan repricing, program pendukung dan penetrasi pasar.

Baca Juga: Jiwasraya lunasi utang di BNI, bagaimana utang di BRI dan BTN?

Untuk memperluas penetrasi pasar di BUMN, Jiwasraya akan mengembangkan produk JS Personal Accident, JS Proteksi Kematian, JS Health Care Protection dan Critical illnes.

Kemudian melakukan pertemuan dengan nasabah tetap Jiwasraya serta menjalin kerja sama co-insurance melalui Jiwasraya Putra.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie