KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (
CPIN) masih menantang di 2024. Tingginya harga pakan dan kondisi
oversupply menjadi penekannya. Analis Sinarmas Sekuritas Michael Filbery memaparkan, selama kuartal IV 2023 harga ayam broiler diperdagangkan dikisaran Rp 17.500 hingga 19.500 per kilogram di wilayah Jawa Barat. Pada kuartal III 2023 harganya berkisar Rp 19.700 hingga 23.000 per kg. Menurutnya, hal tersebut mengindikasikan kondisi yang tidak menguntungkan pada kuartal IV. Demikian pula, harga anak ayam umur sehari (DOC) mengikuti pola yang sama, diperdagangkan pada kisaran Rp 1.700 hingga 4.800 per ekor dari kuartal III 2023 sebesar Rp 5.700 hingga 7.500 per ekor.
"Kami mengaitkan penurunan harga ini dengan kombinasi antara mandat pemusnahan (culling) yang lebih lambat yang dilaksanakan dari Oktober hingga November 2023 dan daya beli yang lebih lemah," tulisnya dalam riset, Kamis (25/1).
Baca Juga: Harga Ayam Anjlok, Intip Rekomendasi Saham Peternakan Berikut Dipaparkannya, pada periode pemusnahan ke-5, pemerintah hanya memerintahkan pemusnahan 1,6 juta Parent Stock (PS) dari 23 Oktober hingga 25 November, lebih sedikit dari pemusnahan ke-2 yang mencapai 93,2 juta PS. Demikian pula instruksi pemusnahan untuk final stock telur HE fertil umur 19 hari juga menunjukkan jumlah yang lebih rendah, yaitu 18,3 juta ekor anak ayam, dibandingkan dengan pemusnahan ke-2 sebanyak 48,1 juta ekor anak ayam.
Selain harga ayam, harga pakan turut menekan margin CPIN. Michael menjelaskan, harga jagung lokal lebih tinggi selama kuartal IV, berkisar di Rp 6.000 per kg karena tertundanya masa tanam awal akibat kekeringan yang disebabkan oleh El-Nino sehingga terbatasnya pasokan domestik.
Baca Juga: Memangkas Ayam Agar Kinerja Bisa Berkokok Namun, harga bungkil kedelai (SBM) turun secara signifikan selama Agustus-September 2023 menjadi US$ 400 per ton, yang memberikan sedikit penyangga untuk seluruh biaya pakan.
Editor: Noverius Laoli