Transaksi E-Money, Brizzi, TapCash dan Flazz masih tumbuh pesat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Transaksi uang elektronik berbasis kartu atau chip masih terus mengalami peningkatan meskipun kehadiran uang elektronik berbasis server kian marak. Transaksi uang elektronik chip paling banyak digunakan di sektor transportasi.

PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) misalnya mencatat transaksi e-money mencapai 1,06 miliar per November 2019 atau meningkat 77% secara year on year (YoY). Transaksi menghasilkan sales volume sebear Rp 14,9 triliun atau melesat 119% YoY.

SEVP Transaction Banking and Retail Sales PT Bank Mandiri Thomas Wahyudi mengatakan, hadirnya uang elektronik berbasis server saat ini tidak menekan penggunaan e-money. Bank Mandiri melihat hal ini sebagai kesempatan untuk meningkatkan gerakan non-tunai di Indonesia.


“Kami melihat produk uang elektronik chip sebagai produk co-exist yang saling melengkapi untuk kemudahan transaksi non tunai yang dapat dipilih masyarakat,” kata Thomas pada Kontan.co.id, Jumat (13/12).

Baca Juga: Sebanyak 104.000 EDC Bank Mandiri telah bisa layani transaksi QR Code

Transaksi e-money hingga November masih didominasi di sektor transportasi seperti pembayaran tol, TransJakarta, Damri, ASDP Ferry, MRT. Porsinya mencapao 91% dari total transaksi. Selebihnya digunakan untuk pembayaran di tempat parkir maupun toko retail.

Total jumlah kartu e-money yang sudah beredar sampai November sudah mencapai 19,5 juta keping. Ke depan, Bank Mandiri masih akan fokus mendorong penerimaan e-money untuk transaksi sehari-hari guna mempermudah pembayaran dengan jenis time sensitif atau transaksi harus dilakukan secara cepat dan tidak membutuhkan sinyal untuk transaksi seperti di basement atau gedung-gedung.

Pada Desember 2020, Bank Mandiri menargetkan transaksi kartu e-money bisa mencapai 1,3 miliar. Perseroan akan fokus untuk meningkatkan kemudahan top up e-money secara online melalui kerja sama dengan uang elektronik LinkAja dan berbagai merchant online seperti Tokopedia, Shopee, Bukalapak dan Blibli yang telah berjalan.

Editor: Yudho Winarto