Transaksi perdagangan saham meningkat di tengah pandemi Covid-19, ini kata analis



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Sejak pasien pertama Covid-19 di Indonesia dikonfirmasi awal Maret 2020, transaksi perdagangan di pasar saham cenderung terkerek. Mengutip data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam Statistik Mingguan Mei Minggu ke-I, rata-rata volume dan nilai perdagangan di Maret 2020 justru meningkat dibanding bulan- bulan sebelumnya.

Di Januari 2020, rata-rata volume perdagangan mencapai 8.250,82 juta dan rata-rata nilai perdagangan Rp 6.397,29 miliar. Sementara di Februari 2020, rata-rata volume perdagangan saham mencapai 6.731,93 juta dan rata-rata nilai perdagangannya mencapai Rp 6.587,67 miliar.

Baca Juga: Saham TLKM melompat 2,2% sehari (26/5), yuk intip PER dan PBV-nya!


Adapun di Maret 2020, rata-rata volume perdagangan meningkat hingga 7.163,21 juta. Rata-rata nilai perdaganganya pun ikut terkerek menjadi Rp 7.912,54 miliar.

Asal tahu saja, selepas pengumuman kasus pasien Covid-19 pertama di Indonesia pada 2 Maret 2020. Pemerintah kemudian mengimbau masyarakat untuk jaga jarak atau physical distancing di pertengahan Maret. Hingga akhirnya, di akhir Maret 2020 aturan terkait Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diteken.

Walaupun PSBB  mulai diterapkan, transaksi perdagangan bursa cenderung lebih ramai jika dibandingkan transaksi di Februari. Di April 2020 misalnya, rata-rata volume perdagangan mencapai 7969,2 juta dengan rata-rata nilai Rp 6.844,44 miliar.

Sementara di minggu pertama Mei 2020, rata-rata volume perdagangan mencapai 6.724,63 dengan rata-rata nilai transaksi hingga Rp Baca Juga: Harga saham HM Sampoerna (HMSP) terbang 7,91% (26/5), ini PER dan PBV terbaru

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana menjelaskan meningkatnya transaksi perdagangan di Maret 2020 merupakan anomali.

Mengingat pada bulan itu  terjadi aksi jual bersih (net sell) investor asing yang besar. Asal tahu saja, investor asing mencatatkan net sell hingga Rp 75.966,58 miliar sepanjang Maret 2020, naik signifikan dari bulan sebelumnya Rp 58.582,8 miliar.

Editor: Noverius Laoli