Transjakarta kembali operasikan bus Zhong Tong



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Transportasi Jakarta kembali mengoperasikan bus merek Zhong Tong. Bus asal China ini pernah dinilai tak laik pakai oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transjakarta Nadia Diposanjoyo mengatakan, bus merek Zhong Tong dioperasikan untuk melaksanakan kontrak dengan Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD).

"Pengoperasian bus ini adalah bentuk dari pelaksanaan kontrak tahun 2013," ujar Nadia saat dihubungi Kompas.com, Senin (14/10).


Baca Juga: Tilang elektronik di tol dan jalur Transjakarta tetap diterapkan tahun ini

Nadia menyampaikan, saat itu, PPD tidak bisa menyerahkan bus kepada PT Transjakarta pada waktu yang ditentukan. Kedua pihak pun berselisih dan membawa masalah itu ke Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI).

"Pada Juli 2018, BANI mengeluarkan putusan agar transjakarta mengoperasikan 59 unit bus gandeng merek Zhong Tong berdasarkan kontrak tahun 2013 dan PPD tetap membayarkan penalti dari wanprestasinya," kata Nadia.

Sebagai informasi, satu unit bus transjakarta merek Zhong Tong buatan China pernah terbakar pada 8 Maret 2015. PT Transjakarta menghentikan pengoperasian 30 unit bus gandeng Zhong Tong imbas terbakarnya satu unit bus merek tersebut.

Namun, bus transjakarta merek Zhong Tong itu kembali dioperasikan pada 1 April 2015 setelah dipastikan keamanannya. Gubernur DKI Jakarta saat itu, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), memutuskan untuk tidak membeli lagi bus merek Zhong Tong.

Baca Juga: Polda Metro Jaya melakukan ujicoba kamera tilang elektronik di jalur Transjakarta

Bus merek Zhong Tong ini juga pernah ramai disoroti karena berkaitan dengan korupsi pengadaan bus transjakarta asal China yang melibatkan Kepala Dinas Perhubungan DKI saat itu, Udar Pristono.

Ahok menuding Dinas Perhubungan yang dikomandoi Pristono selalu memenangkan lelang produsen bus asal China untuk menyediakan transjakarta. 

"Saya sudah bilang waktu DKI ngadain bus tahun 2013, saya minta beli bus yang kelas dunia, tetapi mereka mainkan. Makanya produsen yang selalu menang itu China," kata Ahok pada 21 Mei 2015.

Baca Juga: Pebisnis transportasi pastikan operasional tetap jalan meski marak unjuk rasa

Saat itu, Ahok berujar, produsen bus yang kualitasnya baik seperti Hino, Scania, Daewoo, Mercedes Benz, enggan memproduksi bus di Jakarta. Sebab, Dishub DKI kerap membuat mereka kalah lelang.

Editor: Yudho Winarto